Rupiah Sebenarnya Oke

Rupiah Sebenarnya Oke
Menko Perekonomian Sofyan Djalil. FOTO: Ricardo/jpnn.com

Presiden ingin tahu apa perkembangan tentang rupiah. Jadi, dipanggil Gubernur BI, OJK, Menkeu, saya dan Mendag. Intinya, kami menjelaskan kondisi rupiah yang terjadi pada hari ini juga dialami oleh semua mata uang. Jadi, tidak ada hal yang baru. Presiden ingin mendengarkan penjelasan rupiah dalam minggu ini yang melemah sekitar nomor lima. Ada yang lebih parah pelemahannya. Lebih dari itu, tidak ada yang mengkhawatirkan. 

Jadi bagaimana kondisi rupiah saat ini?

Dibandingkan dengan mata uang yang lain, rupiah itu menguat bahkan terhadap Euro. Artinya, rupiah ini hanya melemah terhadap USD. Tetapi, rupiah menguat terhadap termasuk euro. Jadi, dalam posisi itu, rupiah sebenarnya oke saja. Masalahnya adalah kondisi Amerika yang terlalu bagus. Kemudian, pelaku pasar memperkirakan The Fed (Bank Sentral Amerika) akan menaikkan suku bunga. Kapan menaikkan suku bunga? Mungkin Juni karena akan ada pertemuan April dan pertemuan Juni.  

Mengapa kondisi ekonomi Amerika demikian?

Nah, untuk diketahui, sejak 2008 setelah krisis di Amerika, mereka menggelontorkan quantitive easing (pembelian asset oleh The Fed), menggelontorkan dolar begitu besar ke pasar dalam rangka menstimulir ekonomi Amerika. Dolar ini pergi ke seluruh dunia, termasuk ke Indonesia.

 Maka waktu itu Anda lihat rupiah sempat menguat sampai Rp 9.000an. Nah, sekarang ini dolar itu mau diserap kembali oleh Amerika dengan menaikkan suku bunga. Dalam proses adjusment ini, semua mata uang dunia melemah karena dolar kembali ke Amerika.

Ada arahan khusus presiden terkait ini?

 Kami mempercepat investasi, memudahkan easy doing business. Kemudian, kami bikin PTSP betul-betul jadi efektif baik tingkat nasional maupun provinsi bahkan kabupaten. Kemudian, semua perizinan yang selama ini ada masalah kita bereskan. Kalau ada hal-hal yang mengalami kendala dalam investasi, kita troubleshoot supaya investasi itu berjalan.

PEMERINTAH Joko Widodo-Jusuf Kalla terus saja mendapat cobaan berat sejak mengemban tugasnya memimpin Indonesia. Terbaru, cobaan datang setelah nilai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News