Rusuh Lagi, Mesir Kembali Membara

24 Tewas Dalam Bentrok Aparat-Komunitas Kristen

Rusuh Lagi, Mesir Kembali Membara
Rusuh Lagi, Mesir Kembali Membara
KAIRO - Jatuhnya rezim Hosni Mubarak ternyata justru membuat Mesir rentan terjatuh dalam konflik sektarian. Sedikitnya 24 orang tewas dan sekitar 300 lainnya terluka dalam kerusuhan teranyar di Negeri Piramid Mesir tersebut Minggu malam (9/10). Itu adalah konflik sektarian terburuk di Mesir delapan bulan setelah berakhirnya revolusi sipil yang sukses menggulingkan Mubarak dari kursi presiden pada 11 Februari lalu.

 

Bara kerusuhan tak juga kunjung cepat mereda. Kemarin (10/10) konflik sektarian itu justru disusul dengan bentrok lanjutan. Kali ini, bentrok pecah di halaman rumah sakit. Konon, di rumah sakit yang dikelola komunitas Kristen Koptik itulah korban luka dalam insiden sehari sebelumnya menjalani perawatan. Tanpa sebab pasti, warga Kristen yang menjenguk kerabat atau rekan mereka di rumah sakit tersebut terlibat bentrok dengan aparat keamanan.

 

Di halaman rumah sakit yang terletak di Kota Kairo itu, warga Kristen dan aparat Mesir saling lempar batu. Tidak ada korban jiwa dalam bentrok susulan tersebut. Tetapi, pemerintahan transisi Perdana Menteri (PM) Essam Sharaf menyayangkan terjadinya kerusuhan lanjutan. Dia berharap rakyat dan aparat keamanan bisa saling menahan diri serta tidak mudah terprovokasi.

 

"Peristiwa-peristiwa semacam inilah yang membuat kita kembali mundur ke belakang," ujar Sharaf dalam pidato yang disiarkan secara nasional oleh stasiun-stasiun televisi Mesir kemarin. Politikus 58 tahun itu menyebut konflik sektarian yang berawal Minggu malam lalu itu sebagai insiden paling buruk di Mesir pasca lengsernya Mubarak.

 

KAIRO - Jatuhnya rezim Hosni Mubarak ternyata justru membuat Mesir rentan terjatuh dalam konflik sektarian. Sedikitnya 24 orang tewas dan sekitar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News