Rusuh Mako Brimob, Wiranto Jelaskan Soal Ahok dan Aman

Rusuh Mako Brimob, Wiranto Jelaskan Soal Ahok dan Aman
Menko Polhukam Wiranto, saat sesi wawancara bersama wartawan usai pernyataan pers Presiden Jokowi, di Istana Bogor, Kamis (10/5). Foto: Foto M Fathra/JPNN.com

jpnn.com, BOGOR - Dua sosok yang cukup menarik perhatian publik ketika terjadi kerusuhan di Rutan Salemba Cabang Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, adalah Sulaiman Aman Abdurrahman dan Basuki T Purnama alias Ahok.

Aman merupakan terdakwa kasus terorisme, dan disebut sebagai pimpinan ISIS di Indonesia. Nah, salah satu tuntutan napiter saat kerusuhan di Mako Brimob ada bertemu Aman. Sedangkan Ahok, masyarakat mempertanyakan keselamatannya karena dia menjalani hukuman di sana.

Wiranto pun menjelasakan bahwa komunikasi dengan Aman telah dilakukan pada Selasa (8/5). "Kalau Aman memang sudah, kemarin (napiter) sudah minta komunikasi, kami sudah komunikasi lewat video sudah, dan itu tidak usah kita permasalahkan," ucap dia.

Terkait Ahok, mantan Panglima ABRI ini menyebutkan blok rutan napiter dengan mantan gubernur DKI Jakarta itu menjalani hukumannya berbeda.

"Sedang untuk Ahok, itu ada enam rutan di situ. Jadi tidak dijadikan satu dengan teroris. Ahok ada sendiri. Aman Abdurahman ada sendiri. Jadi enggak usah itu dipermasalahkan," jelasnya.

Dia hanya memastikan bahwa saat ini ada 145 napiter dari Rutan di Mako Brimob, telah dipindah ke Lapas Nusakambangan. Sedangkan 10 lainnya masih ditahan di Mako Brimob.(fat/jpnn)

 


Menko Polhukam Wiranto memastikan, blok rutan Salemba Cabang Mako Brimob yang ditempati Ahok terpisah dengan para napi kasus terorisme.


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News