RUU Kesehatan Diharapkan Bisa Memberi Solusi untuk Masyarakat dan Dunia Medis Tanah Air

RUU Kesehatan Diharapkan Bisa Memberi Solusi untuk Masyarakat dan Dunia Medis Tanah Air
Presiden Komisaris PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) John Riady. Foto: dok Siloam

“Saya  yakin  seluruh stakeholder bisa duduk bersama dengan niatan dan visi yang sama, membangun sistem kesehatan berkualitas, andal, dan merata,”  sambung John.

Diakuinya,  sistem layanan kesehatan nasional masih dibelit berbagai persoalan, yang mana salah satu permasalahan  utama adalah  kualitas dan kuantitas serta minimnya penyebaran dokter spesialis.

“Sumber utama permasalahan adanya ketimpangan SDM kesehatan dengan cakupan layanan, baik luasnya wilayah serta jumlah populasi,” katanya.

Untuk peningkatan dan pemerataan kualitas, dibutuhkan lebih banyak lagi SDM dokter spesialis.

Saat ini, merujuk data Konsil Kedokteran Indonesia (KKI), Indonesia hanya memiliki 54.000 dokter spesialis.

Jumlah itu dinilai sangat timpang dibandingkan  populasi penduduk Indonesia  yang mencapai 275 juta jiwa. Rasio dokter spesialis hanya sekitar 2:10.000 warga.

Kelangkaan dokter spesialis lebih parah terjadi di daerah. Terdapat 647 rumah sakit umum daerah (RSUD) yang bahkan tidak dilengkapi spesialis yang vital seperti anestesi, bedah, genokologi, obstetric, dan spesialis anak. 

“Maka layanan kesehatan pun menjadi rentan dan tidak merata. Secara bisnis dan makro, industri kesehatan nasional pun kalah saing, sehingga setiap tahun kita kehilangan devisa sekitar Rp100 triliun dari warga yang berobat ke luar negeri,” jelas John.

RUU Kesehatan diharap bisa menyelesaikan berbagai persoalan, yang mana salah satu permasalahan utama adalah kualitas dan kuantitas dokter spesialis Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News