Saatnya Rekrutmen CPNS Besar-besaran, Awasi Bang Napi

Saatnya Rekrutmen CPNS Besar-besaran, Awasi Bang Napi
Para tahanan di Rutan Malabero, saat rusuh JUmat (25/3) pekan lalu. Foto: dok.JPNN

Terlebih lagi, di beberapa daerah sedang dibangun lapas baru, yang sipirnya diambilkan dari lapas lain.

"Saya dengar di beberapa daerah seperti Kabupaten Bogor, karena ada LP Cibinong yang baru dan LP Gunung Sindur, satu regu pegawai penjaga yang tadinya terdiri dari 15 orang sekarang hanya 9 orang karena sebagian dialihkan ke LP yang baru," urai Sufmi Dasco.

Menurutnya, minimal rasio sipir dengan napi 1:25 sehingga pengawasan bisa afektif.

Berbeda dengan Sufmi Dasco, Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo tetap saja menyorti kinerja Kemenkum HAM, dalam hal ini Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS).

Politikus Partai Golkar itu menilai, Dirjen PAS gagal mengelola Lapas sebagai lembaga pembinaan. Buktinya, banyak kasus lapas menjadi sarang peredaran narkoba. Bahkan, lanjutnya, lapas berubah fungsi menjadi ‘kantor’ bagi sejumlah terpidana untuk mengelola dan mengendalikan bisnis barang haram itu.

Dia mendorong Kemenkum HAM untuk lebih intensif menjalin kerja sama khusus dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk melaksanakan program pembersihan di dalam lapas. 

Terpisah, Anggota Komisi III DPR Aboe Bakar Al Habsy mendesak pemerintah benar-benar tegas menghadapi para sindikat narkoba yang bermain dari dalam lapas.

"Negara tidak boleh kalah dengan jaringan narkoba, tidak boleh menyerah dengan aksi-aksi perlawanan seperti ini," kata Aboe, terkait kerusuhan dan pembakaran rutan Malabero, Kota Bengkulu, Jumat pekan lalu. (sam/boy/fat/jpnn)



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News