Sakit Hati Sering Dibully, Jleb... Teman pun Dibunuh

Sakit Hati Sering Dibully, Jleb... Teman pun Dibunuh
Ilustrasi. Foto: pixabay

”Kalo nongkrong, dia (Apriyadi, Red) sama kawannya sering mengejek saya,” kata Fery. Namun ia tidak menjelaskan secara rinci ejekan yang kerap ia terima. 

Pemuda yang sehari-hari menjadi pengamen ini mengaku mengenal Apriyadi sejak setahun terakhir. ”Waktu kejadian, sebenarnya saya mau pulang. Sebab anak istri saya sudah menunggu. Tapi dia (Apriyadi, Red) terus melarang,” ujarnya. 

Menurut Fery, ia dipaksa duduk dan diejek. ”Pisau yang saya gunakan untuk nusuk dia, saya pinjam dengan alasan buat memotong tali sepatu,” sebut dia. 

Usai menusuk Apriyadi, Fery pulang ke rumahnya dengan menumpang angkutan umum. Menurut Fery, ia menceritakan peristiwa tersebut kepada istrinya. 

Fery juga terpikir untuk menyerahkan diri. ”Tapi istri saya bilang jangan. Kalau saya dipenjara, anak istri mau makan apa. Apalagi anak saya masih kecil,” kata dia. Ia juga mengaku hanya berada di rumah. 

Namun pengakuan Fery dibantah oleh Kasatreskrim Polresta Bandarlampung Kompol Dery Agung Wijaya. Menurtu Dery, saat ditangkap, Fery sedang bersama rekannya. (nca/c1/ais/ray/jpnn)


BANDARLAMPUNG – Jajaran Satreskrim Polresta Bandarlampung akhirnya berhasil membekuk Fery, 21, Sabtu (24/9) pagi. Warga Rajabasa, Bandarlampung,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News