Saling Tantang di Grup WhatsApp, Banjir Darah

Saling Tantang di Grup WhatsApp, Banjir Darah
Korban IAD menjalani perawatan di RSUD Buleleng. Dia mengalami luka serius karena dibacok teman sendiri. Foto: I Putu Mardika/Bali Express

jpnn.com, BULELENG - Berawal saling tantang di grup WhatsApp, seorang pelajar berinisial Putu I.A.D, 17 dianiaya rekannya sendiri.

Pelajar SMK yang tinggal di Banjar Palbesi, Desa/Kecamatan Gerokgak dianiaya menggunakan senjata tajam oleh teman sekolahnya hingga mengalami luka serius dan menjalani perawatan intensif di RSUD Buleleng, Bali.

Peristiwa berdarah itu terjadi pada Minggu (21/6) sekira pukul 22.00 Wita. Pelaku berinisial Kadek T.A.B,warga Banjar Dinas Penyanbangan, Desa Gerokgak.

Ayah korban, I Made Darmayasa, 40, menyebut, saat ini kondisi anaknya sudah membaik, kendati masih merasakan kesakitan akibat luka tusuk di bagian pinggang kiri.

Darmayasa menceritakan, insiden berdarah itu terjadi ketika anaknya pulang dari acara reunian di Desa Banyupoh.

Sebelum insiden berdarah itu terjadi, persisnya Minggu (21/6) sekitar pukul 11.00 siang, korban sejatinya baru datang di Gerokgak usai liburan di Denpasar.

Tiba di kampung halaman Gerokgak, ia pun lantas meminta izin kepada orang tuanya untuk kumpul acara reunian bersama teman-teman sekolahnya di Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak.

Sekitar pukul 19.16 malam, korban tiba-tiba menerima pesan tantangan duel berkelahi melalui WhatsApp (WA) dari terduga pelaku Kadek T, sebelum akhirnya pesan itu di-screenshot (tangkapan layar) oleh korban dan dikirim langsung kepada ayahnya, Darmayasa.

Berawal saling tantang di grup WhatsApp, seorang pelajar dibacok hingga terkapar oleh rekannya sendiri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News