Sambil Menangis, Baiq Nuril: Saya Tidak Ingin Tinggalkan Anak Saya

Sambil Menangis, Baiq Nuril: Saya Tidak Ingin Tinggalkan Anak Saya
Baiq Nuril Maknun. Foto: Hendra Eka/Jawa Pos

Kendati demikian, Nuril yakin bahwa kebenaran dan keadilan pasti akan terjadi. Dia tidak ingin ada lagi perempuan yang mengalami kasus seperti yang dialaminya. Nuril tidak ingin meninggalkan anak-anaknya lagi, walaupun hanya dua bulan tiga hari.

“Dengan berat saya harus ke sini meninggalkan anak, yang seharusnya saat ini mereka saya rangkul. Saya yakin perjuangan ini akan berakhir dengan baik,” kata Nuril.

Nyanyu Ernawati mengatakan apa yang menimpa Nuril memiliki dampak besar kepada perkembangan anak-anaknya, terutama yang paling kecil. Nyanyu mengatakan, saat masih proses penyelidikan dan penyidikan, Nuril terpaksa membawa anaknya bolak-balik ke kantor polisi.

Ketika Nuril ditahan, anaknya yang masih balita tersebut tidak diperkenankan ikut ibunya. “Sementara sang suami tinggal di luar pulau. Betapa bingungnya anak kecilnya mau dibawa ke mana,” ungkap Nyanyu.

Dia berharap, perjuangan Nuril mendapatkan amnesti dari Presiden Jokowi berhasil, karena bagaimanapun perkara yang dialami ini berdampak beban psikologis kepada anak-anaknya.

BACA JUGA: Komisi III Masih Pantau Kasus Baiq Nuril, Semoga Ada Titik Terang

Sampai saat ini, kata Nyanyu, anaknya hanya tahu bahwa ibunya sedang bersekolah. Bahkan, Nyanyu mengatakan, dulu anak Nuril yang paling kecil pernah menulis surat kepada Presiden Jokowi agar ibunya tidak bersekolah lagi. “Karena anak sekecil itu tidak tahu bahwa ibunya ditahan. Jadi ditahan dianggap ibunya sedang bersekolah,” ungkap Nyanyu.

Lebih lanjut Nyanyu berharap, apa yang menimpa Nuril tidak terjadi lagi pada perempuan-perempuan di Indonesia. Dia berharap, perempuan yang mengalami kasus seperti Nuril tidak takut bersuara. 

Anak sulung Baiq Nuril yang menjadi anggota paskibra itu, sudah menitipkan pesan untuk membantu perjuangan ibunya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News