Sariwangi Bangkrut, Unilever Tetap Produksi Teh
Produksi teh Sariwangi dilakukan di pabrik Unilever di Cikarang, Bekasi. Ada juga produk teh yang diproduksi Unilever melalui perusahaan pihak ketiga.
Perusahaan pihak ketiga itu bukanlah PT SAEA maupun PT MPISW. PT SAEA maupun PT MPISW bukanlah anak perusahaan Unilever Indonesia.
”Unilever tetap memproduksi teh Sariwangi sehingga terus bisa dinikmati masyarakat Indonesia,” tutur Head of Corporate Communication Unilever Maria Dewantini Dwianto.
Seperti diwartakan, kepailitan itu disebabkan kegagalan kedua perusahaan dalam membayar utang kepada para kreditor.
PT SAEA dan PT MPISW tidak bisa membayar utang masing-masing sebesar Rp 1,5 triliun dan Rp 33,71 miliar kepada Bank HSBC, Bank ICBC, Rabobank, Bank Panin, dan Bank Commonwealth.
PT SAEA tidak pernah datang ke persidangan dan tak pernah membayar utangnya. Sementara itu, PT MPISW pernah datang ke persidangan, tapi terlambat membayar cicilan.
Hal itu membuat Bank ICBC Indonesia sebagai salah satu kreditur melayangkan gugatan ke Pengadilan Niaga Jakarta Pusat.
Setelah putusan pailit, kurator yang ditunjuk akan mengurus aset-aset PT SAEA dan PT MPISW. Aset-aset tersebut akan dilelang untuk pelunasan utang kedua perusahaan. (rin/c11/oki)
PT Sariwangi Agricultural Estate Agency (SAEA) dan PT Maskapai Perkebunan Indorub Sumber Wadung (MPISW).dinyatakan bangkrut
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Baznas Bersama Bango dan Royco Bagikan 50 Ribu Paket Buka Puasa Gratis
- Amartha dan Unilever Perkuat Jejaring Usaha Mikro Perempuan dengan Bank Sampah
- Kemenag & Unilever Indonesia Berkolaborasi Berdayakan Kampung Zakat
- Unilever Indonesia Serahkan Bantuan Kemanusiaan Rp 3 Miliar
- 23 Tahun Berdiri, Unilever Indonesia Foundation Telah Berbuat Banyak kepada Masyarakat
- 2 Perusahaan Swasta Ini Terdepan dalam Pemajuan Bisnis dan HAM