Sasya Tranggono Hadirkan Karya Masterpiece

Sasya Tranggono Hadirkan Karya Masterpiece
Sasya di depan karyanya. FOTO : Jawa Pos
Pada lukisan itu, Sasya menggunakan jenis batu koral, mutiara, moon stone, ametis, kerang, dan swarovski. ''Semua batu yang digunakan asli. Bagi saya, ini sudah seperti perhiasan,'' ujarnya, lalu tersenyum. Campuran bahan lain seperti serbuk kayu turut disertakan untuk membentuk tubuh kupu-kupu.

Selain itu, ada lukisan tiga kupu-kupu yang bertengger. Lukisan tersebut menggambarkan kehidupan sang pelukis. ''Itu perumpamaan saya dan adik-adik. Saya adalah kupu-kupu yang paling besar (anak sulung, Red). Kalau yang hijau adik saya yang laki-laki. Ini (kupu-kupu berwarna krem) adik perempuan,'' terangnya. Lukisan berjudul Heirs to the Throne itu memiliki warna dasar abu-abu. Detail dari batuan yang digunakan pun tidak kalah mewah. ''Kurang lebih komposisi bahannya mirip dengan yang lain,'' tambahnya.

Sembari menunjukkan lukisannya, Sasya menceritakan awal mula datangnya inspirasi untuk membuat lukisan mewah tersebut. Adalah Nicholas Hilman, putranya, yang memberikan kritik. ''Dia sangat kritis. Your painting is so boring. Taruh saja perhiasanmu di lukisan itu,'' tuturnya saat menirukan perkataan anaknya yang juga seorang fotografer. Selain tema kupu-kupu, dipamerkan karya seni rupa lain seperti lukisan wayang golek dan bunga yang diberi sentuhan glitter pada detailnya. (esa/c14/dos/JPNN/pda)

Hingga 24 Oktober mendatang pelukis Sasya Tranggono menggelar pameran tunggal seni rupa bertajuk From Indonesia with Love di Sumatra 36 Residence


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News