Satu Sekolah Hanya Ada Satu Guru

Satu Sekolah Hanya Ada Satu Guru
Satu Sekolah Hanya Ada Satu Guru
SORONG – Masalah penggunaan dana otonomi khusus Papua kembali mendapat sorotan. Kali ini datang dari anggota  DPR dari Fraksi Partai Golkar, Robert Jopy Kardinal. Dia mempersoalkan buruknya fasilitas sekolah, padahal dalam satu tahun anggaran dana Otsus yang dikucurkan mencapai triliunan rupiah. Dari jumlah tersebut 30 %  untuk pendidikan.

Robert menyatakan keprihatinannya itu lantaran di kampung Hopmare distrik Kwoor kabupaten Tambrauw, ada SD yang  dibangun seadanya dan lebih memprihatinkan lagi hanya 1 orang guru yang mengajar di sekolah tersebut. Seperti halnya sekolah lain,  SD di kampung Hopmare itu juga terdiri dari beberapa ruang kelas. "Namun apa jadinya jika hanya satu guru yang mengajar di sekolah tersebut," ujar Robert Kardinal, yang di DPR duduk di komisi yang membidang masalah pendidikan dan kesehatan itu.

Dia mengatakan hal tersebut kpada wartawan disela-sela menyaksikan pengukuhan Petrus Pangalila Yembra sebagai anak adat suku Abun di kampung Hopmare distrik Kwoor kabupaten Tambrauw kemarin (26/1). Dikatakan Robert Kardinal, masalah  pendidikan janganlah disepelakan  karena  pendidikan merupakan modal awal dalam membangun sumber daya manusia (SDM),dan sumber daya alam (SDA) di Papua.

"Anak-anak di kampung Hopmare harus mendapat perhatian dari pemerintah terutama dinas terkait agar  memikirkan solusi atas masalah pendidikan di daerah yang cukup terpencil itu. Sebenarnya permasalahannya dimana? Kenapa sampai di sini (kampung Hopmare) tidak ada guru,mungkin kalau guru dari luar pastinya harus ada fasilitas rumah dan sebagainya, tapi soal pendidikan ini kan sangat penting,” ujar Robert Kardinal.

SORONG – Masalah penggunaan dana otonomi khusus Papua kembali mendapat sorotan. Kali ini datang dari anggota  DPR dari Fraksi Partai Golkar,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News