Satu Tahun Pemerintahan Jokowi, Mana Realisasi Revolusi Mental?

Satu Tahun Pemerintahan Jokowi, Mana Realisasi Revolusi Mental?
Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla. Foto: Agus W/dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro menilai, dalam hal penegakan hukum dan HAM, kinerja pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kala sangat mengecewakan.

"Saya mencatat, dari perspektif hukum dan HAM sebagai landasan demokrasi, kinerja Jokowi-JK sangat tidak menggembirakan," kata Siti Zuhro, di pressroom DPR, Senayan Jakarta, Rabu (21/10).

Apalagi kalau acuannya lebih luas lagi sebagaimana yang tertuang dalam Nawacita dikaitkan dengan revolusi mental. Menurut profesor yang akrab disapa Mbak Wiwik ini, tidak ada realisasinya.

"Soal gagasan revolusi mental, saya tahu persis substansinya karena pernah tiga kali diundang tim Jokowi diskusi soal ini. Kok tidak bertemu implementasinya?," tanya Wiwik.

Karena itu, Mbak Wiwik menegaskan, satu tahun pemerintahan Jokowi-JK ini belum jelas bangsa ini hendak dibawa kemana? "Sebagai program unggulan, Nawacita jadi quo vadis Jokowi," tegasnya.

Dia menyatakan, sikap kritis yang disampaikan banyak pihak jauh lebih bermanfaat bagi Presiden Jokowi ketimbang puja-puji yang pada akhirnya semakin mempersulit posisi presiden.

"Kalau kita sayang, harus kita kritisi. Harus berpikir jernih mesti itu pahit. Sungguh dalam satu tahun ini belum memberi kita lega. Belum terlihat pondasinya mau dibawa kemana negara?," pungkasnya. (fas/jpnn)

 


JAKARTA - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro menilai, dalam hal penegakan hukum dan HAM, kinerja pemerintahan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News