Saya Sempat Kalang Kabut

Saya Sempat Kalang Kabut
Wiendu Nuryanti. Foto: Nicha Ratnasari/JPNN

Apakah memang selama ini belum ada kantong-kantong kebudayana Indonesia di luar negeri ?

Kalaupun ada, biasanya sifatnya hanya pecinta kebudayaan Indonesia yang membentuk paguyuban atau asosiasi. Belum secara terstruktur dan belum menjadi program pemerintah gitu lho.. Jadi hanya spontanitas saja, dan bukan pemerintah yang mendirikan.


Negara-negara mana saja yang menjadi sasaran pemerintah untuk membuat kantong budaya Indonesia?

Kita belum sampai ke sana, dan ini masih gagasan. Jadi, tentu ini akan dirembuk lagi negara-negara mana yang pantas untuk kita datangi dan bisa memperkaya pengembangan budaya Indonesia.


Mengenai kurikulum pendidikan kebudayaan bagaimana ?

Kalau itu pembangunan karakter, dan memang harus melalui kurikulum. Itu penting sekali diketahui bahwa kurikulum itu proses dan memerlukan waktu yang panjang. Sehingga kan jelas melalui pendidikan formal . Barangakali juga sangat dimungkinkan untuk pendidikan informal, dan bisa menjadi pembentuk karakter lagi.


Lalu,  dengan perfilman, apakah masuk di dalam Kemenbud atau Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ?

LAMA berkiprah di dunia kampus, Prof. Dr. Ir. Wiendu Nuryanti, M.Arch  tidak banyak dikenal publik. Momen reshuffle kabinet telah memaksa publik

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News