SBY Didesak Suruh Aparat Lindungi Warga dari Teror

SBY Didesak Suruh Aparat Lindungi Warga dari Teror
SBY Didesak Suruh Aparat Lindungi Warga dari Teror
JAKARTA - Sejumlah pihak bereaksi terhadap teror bom yang kembali terjadi. Seperti diketahui, sebuah bom baru saja meledak di Komunitas Utan Kayu, Jakarta Timur, pada Selasa (15/3) sore, sekitar pukul 16.05 WIB. Bom ini berasal dari bingkisan paket yang ditujukan untuk Ulil Abshar Abdalla yang kini menjadi salah satu Ketua DPP Partai Demokrat.

Ledakan bom di kantor berita Radio KBR 68H ini sendiri, dilaporkan mengakibatkan beberapa orang terluka, termasuk petugas polisi. Salah seorang polisi, Kompol Dodi Rahmawan (yang kebetulan adalah Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur, Red) bahkan harus mengalami luka parah dengan bagian tangan yang terputus. Sementara, selain tiga polisi yang terluka, dua orang lainnya yakni atas nama Mulyana dan Novik, selaku satpam dan office boy di kantor itu, juga terluka dan dilarikan ke rumah sakit.

Salah satu pihak yang segera melontarkan reaksinya adalah The Wahid Institute. Lembaga yang dipimpin oleh Yenny Zannuba Wahid ini, menyebut tindakan teror bom seperti itu sebagai sebuah ancaman hukum. Lebih jauh, teror seperti ini pun disebut sebagai tindakan yang tak bisa ditolerir. Sehubungan dengan itu, The Wahid Institute pun mengeluarkan sejumlah pernyataan sikapnya.

Yang pertama yaitu, mengutuk keras aksi dan tindakan teror dalam bentuk apapun yang dapat mengancam rasa keamanan warga negara, dan menganggapnya sebagai tindakan melanggar hukum dan HAM. "(Kami) Meminta kepada Kepala Kepolisian RI untuk memerintahkan jajaran di bawahnya menangkap para pelaku dan memprosesnya sesuai hukum yang berlaku," lanjut pernyataan itu.

JAKARTA - Sejumlah pihak bereaksi terhadap teror bom yang kembali terjadi. Seperti diketahui, sebuah bom baru saja meledak di Komunitas Utan Kayu,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News