SBY Mengeluh, Parpol Anggap Sinyal Reshuffle

SBY Mengeluh, Parpol Anggap Sinyal Reshuffle
SBY Mengeluh, Parpol Anggap Sinyal Reshuffle
JAKARTA - Ketidakpuasan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terhadap kinerja sejumlah menterinya dalam merespons isu dianggap persoalan bagi performance pemerintah. Sejumlah politisi menganggap keluhan SBY itu sebagai sinyal yang bisa berujung reshuffle terhadap sejumlah pos menteri yang dinilai lamban dalam bekerja.

"Ketidakpuasan yang dipublikkan itu bisa jadi merupakan sinyal pergantian," kata Sekretaris Fraksi PPP Romahurmuzy di gedung DPR kemarin (24/8). Menurut dia, sejak era Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid pertama, setiap akan ada reshuffle, Presiden SBY selalu memberikan isyarat politik terlebih dahulu. "Selalu diberikan sinyal," ujar Romi, begitu Romahurmuzy biasa disapa.

Dia menegaskan, pergantian menteri merupakan wewenang presiden. Karena itu, kalau memang mau ada reshuffle, tidak perlu ada terlalu banyak polemik. Presiden bisa langsung mengganti menterinya bila merasa sudah tidak cocok. "Tidak perlu dengan mengilmiahkan ketidakpuasan terhadap menteri atau melakukan kosmetikisasi dramatisasi proses pegantian," sindirnya.

Selama ini, lanjut Romi, SBY selalu meminjam energi publik untuk menyampaikan sinyal-sinyal politik. Misalnya, dengan "mengumumkan" ketidakpuasannya terhadap sejumlah menteri. "Jadi, memobilisasi energi publik untuk mengintimidasi atau menghantam anak buahnya sendiri. Dari sisi kepemimpinan, ini tidak bagus," ingatnya.

JAKARTA - Ketidakpuasan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terhadap kinerja sejumlah menterinya dalam merespons isu dianggap persoalan bagi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News