Sebaiknya JPU Tidak Bertanya ke Ahli APSIFOR soal Dugaan Putri Sambo Dilecehkan

Sebaiknya JPU Tidak Bertanya ke Ahli APSIFOR soal Dugaan Putri Sambo Dilecehkan
Reza Indragiri. Ilustrasi Foto: Andika Kurniawan/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pakar psikologi forensik yang juga dosen Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Reza Indragiri Amriel mengomentari strategi jaksa penuntut umum (JPU) membuktikan dakwaan terhadap Ferdy Sambo cum suis dalam perkara pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Menurut Reza, JPU semestinya menghadirkan ahli yang menguatkan surat dakwaan.

"Jadi, ketika memeriksa ahli, pertanyaan-pertanyaan akan mengarah ke misi tersebut, apalagi jika ahli didatangkan oleh JPU, maka rentetan pertanyaannya niscaya memojokkan terdakwa," kata Reza.?

Kendati demikian, Reza menyoroti rencana JPU mendatangkan ahli dari Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (APSIFOR) pada persidangan terhadap Ferdy Sambo c.s. yang digelar hari ini (21/12).

Memang penyidik Polri melibatkan ahli dari APSIFOR setelah menerima rekomendasi dari Komnas Perempuan tentang dugaan tentang Putri Candrawathi menjadi korban kekerasan seksual yang dilakukan Yosua.

Ferdy Sambo juga berkali-kali menyatakan pembunuhan tersebut didasari pelecehan seksual terhadap istrinya itu.

Reza pun menilai langkah JPU mendatangkan ahli psikologi forensik akan menguntungkan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

"Laporan pemeriksaan Apsifor (akan) digunakan penasihat hukum PC dan FS untuk menopang klaim mereka bahwa telah terjadi kekerasan seksual di Magelang," ujar Reza.

Pakar psikologi forensik Reza Indragiri mengingatkan JPU memperkuat pembuktian soal dakwaan pembunuhan berencana yang melibatkan Ferdy Sambo dan istrinya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News