Sebegini Anggaran Pemilu 2024, Guspardi Minta KPU Menghitung Ulang

Sebegini Anggaran Pemilu 2024, Guspardi Minta KPU Menghitung Ulang
Anggota Komisi II DPR RI Guspardi Gaus menyoroti anggaran Pemilu 2024. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

Diungkapkan Guspardi bahwa dalam sebuah diskusi beberapa hari lalu, Ketua KPU menyebutkan 70 persen dari total anggaran yang diusulkan itu untuk honorarium.

"Jika dikalkulasikan berarti Rp60 triliun tersedot hanya untuk honorarium. Karena KPU mengusulkan honor petugas badan ad hoc sesuai upah minimum regional (UMR) di daerah masing-masing," katanya.

Besaran honor untuk panitia pemilihan kecamatan (PPK), panitia pemungutan suara (PPS), dan kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) diusulkan dinaikkan sesuai dengan upah minimum regional (UMR) dari daerah kabupaten/kota yang bersangkutan.

Guspardi menjelaskan bahwa melonjaknya anggaran Pemilu 2024 yang diusulkan KPU juga untuk pengadaan infrastruktur kantor yang bernilai sekitar Rp3,2 triliun.

Namun, lanjutnya, KPU sebenarnya tidak harus membangun kantor baru. “Bisa memakai gedung dan/atau gudang yang tidak dipakai pemerintah daerah (pemda) kabupaten/kota dan provinsi," ujarnya.

Mestinya KPU melakukan pendekatan kepada Menteri Dalam Negeri yang merupakan pembina kepala daerah sebagai fasilitator untuk mengomunikasikan kepada kepala daerah agar pengadaan kantor itu bisa dipinjamkan dari kepala daerah.

Biaya untuk pengadaan mobilitas yang jumlahnya sekitar Rp287 miliar, menurut Guspardi, juga angka yang tidak sedikit.

Dia heran mengapa juga tidak dimanfaatkan cara lain atau memanfaatkan mobil yang sudah ada.

Anggota Komisi II DPR RI Guspardi Gaus meminta KPU menghitung ulang anggaran Pemilu 2024.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News