Sedekah Rombongan; Pemburu si Sakit, Miskin, dan Orang-Orang Terabaikan

Info Akurat, Setengah Jam Langsung Sikat

Sedekah Rombongan; Pemburu si Sakit, Miskin, dan Orang-Orang Terabaikan
CEPAT: Saptuari (baju kuning) dan tim Sedekah Rombongan sedang rapat menentukan sasaran sedekah di Tirtodipuran, Jogjakarta, 1 Maret 2012 lalu. Foto : Ridlwan/ Jawa Pos
"Anda siapanya Bu Rina?" tanya dokter. Pitung menggeleng. "Saya bukan siapa-siapanya. Saya tidak kenal. Yang saya dengar ibu ini butuh bantuan, karena itu saya ke sini," ujar pria yang punya aneka usaha di Jakarta ini.

Rupanya, bukan uang masalah utamanya. Tapi, kondisi fisik Rina yang tidak memungkinkan untuk segera dioperasi. Kadar gulanya tinggi dan tensi darahnya juga naik. "Bisa berbahaya bagi si ibu," ujar dokter.

Perawat memberikan obat perangsang kontraksi agar janin yang sudah tak bernyawa itu bisa dikeluarkan secara normal. Pitung lantas menenangkan suami Rina dan menyampaikan bantuannya.

"Yang sabar ya, Pak. Ikhlas. Insya Allah almarhum anak Bapak jadi tabungan di surga," kata pria berkacamata ini.

Orang-orang muda seperti ini mungkin sudah langka di Indonesia. Setiap hari mereka berkeliling dengan jutaan uang cash di mobilnya, mencari orang-orang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News