Sedih, Setya Novanto Teman Saya

Sedih, Setya Novanto Teman Saya
Akbar Faisal. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com - AKBAR Faisal mengaku tidak galau meski dinonaktifkan sebagai Anggota Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR melalui surat yang ditandatangani Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.

Anggota Fraksi NasDem itu masih tetap mengikuti proses persidangan MKD dari layar kaca yang menyiarkan secara langsung.

Bagaimana penilaian Akbar terhadap proses persidangan MKD, dimana tidak satupun anggota memberikan sanksi ringan. Mayoritas sanksi sedang dan ada yang menjatuhkan sanksi berat, terutama dari anggota mahkamah yang sebelumnya mendukung Setya Novanto.

Berikut petikan wawancara reporter JPNN M Fathra N.I dengan Akbar Faisal di gedung DPR Jakarta, Rabu (16/12), sembari menunggu putusan final MKD kasus dugaan pelanggaran etika Ketua DPR Setya Novanto, dalam skandal Papa Minta Saham dan pencatutan nama presiden dan wakil presiden.

Bagaimana Anda melihat perubahan sikap Gerindra-Golkar yang ternyata menjatuhkan sanksi pelanggaran berat untuk Setnov?

Itu buying time. Jadi kalau berat itu nanti dibentuk panel, (dengan anggota) tiga unsur MKD dan empat masyarakat jadi tujuh. Nanti mereka bersidang lagi apakah terjadi pelanggaran berat atau tidak. Itu dia (Novanto, red) bisa lolos di situ.

Unsur masyarakat di panel lebih banyak, artinya bisa main di situ?

Oh bisa saja. Ini kan bagaimana caranya mereka akan bertahan. Itu kalau ternyata lebih banyak yang memberikan sanksi berat, maka dibentuk panel. Tapi sekarang kan tidak bisa. Sudah sembilan anggota mahkamah minta sanksi sedang.

Kalau MKD memutuskan sanksi sedang, Novanto bisa langsung diganti sebagai ketua DPR?

Besok paripurna bisa. Lepas dari sidang MKD ini, dibawa ke paripurna, besok bisa diganti (di paripurna, red).

Di paripurna apa akan alot dan ada pengambilan keputusan lagi?

Biasanya alot. Tapi tidak ada pengambilan suara lagi di paripurna. Putusan MKD final dan binding (mengikat, red). 

Apa proses sidang MKD sesuai sesuai dengan keinginan masyarakat?

Saya mencoba memantau di media sosial, kayaknya bisa, seperti itu permintaan masyarakat. Saya sebenarnya menghukumnya seperti itu, karena dengan pembuktian-pembuktian yang ada.

Saya sebagai teman, saya sedih. Pak Setya Novanto teman saya, tapi aturan harus tetap ditegakkan. Saya mohon maaf.

Soal lain. Pelaporan Anda di MKD seperti apa perkembangannya?

Saya lagi tunggu ini dari pimpinan (surat persetujuannya, red). Saya tunggu responnya bagaimana, karena pengaduan Ridwan Bae terlalu cepat direspon, sementara pengaduan saya kok lambat.

Artinya setelah skandal Papa Minta Saham akan bergulir kasus Faisal Akbar versus Ridwan Bae?

Iya. Dan tiga orang. Saya mengadukan tiga orang (Ridwan Bae, Kahar Muzakir, dan Adies Kadir). 

Apa kira-kira latar belakang mengadukan Anda? 

Ini kan karena ada upaya membelokkan saja (proses MKD) jadi mengadukan saya. Coba anda bayangkan kalau misalnya saya tidak ada di situ dan mereka berhasil gagalkan saya dan tidak ada penggantinya, maka 8:8, seimbang. Tapi skenarionya gagal, karena saya langsung diganti (dengan Victor Laiskodat, red).***

 

 


AKBAR Faisal mengaku tidak galau meski dinonaktifkan sebagai Anggota Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR melalui surat yang ditandatangani Wakil


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News