Segala Penyakit Rempah Obatnya...Tak Percaya? Ini Sejarahnya

Segala Penyakit Rempah Obatnya...Tak Percaya? Ini Sejarahnya
Foto kayu manis ini dipajang di pameran Jalur Rempah, di Museum Nasional, Jakarta. Perhelatan ini digelar 18-25 Oktober 2015. Foto: Wenri Wanhar/JPNN.com.

jpnn.com - AWAL abad V, menjelang keruntuhan kekaisaran Romawi Barat ditemukan sebuah dokumen penting; manfaat dan rempah-rempah untuk pengobatan. 

=======
Wenri Wanhar - Jawa Pos National Network
=======

Merujuk dokumen itu, lada berkhasiat antara lain untuk mengobati kelumpuhan, linu sendi, masalah saluran pembuangan, radang mulut dan tenggorokan, sakit gigi. Lada juga bisa mengobati sakit kuping. Caranya diteteskan ke kuping.

"Masih banyak lagi penyakit yang diceritakan dalam dokumen tersebut. Pendek kata, tidak ada penyakit yang tidak bisa diobati dengan lada," ungkap Singgih Tri Sulistiyono, sejarawan Universitas Diponegoro, saat diskusi Jalur Rempah-Arus Balik Sejarah, di  Museum Nasional, Jakarta, baru-baru ini. 

Penjelasan lumayan rinci tentang dokumen yang dimaksud Singgih, termuat dalam buku Sejarah Rempah: Dari Erotisme sampai Imperialisme yang ditulis Jack Turner. 

Dalam buku itu, Jack juga menceritakan, catatan medis tentang rempah-rempah juga ditulis oleh Uskup Milan, Santo Benedictus Crispus pada awal abad VIII. 

Menurut catatan lawas itu, orang yang sakit encok dapat meminum campuran cengkeh, lada dan kayu manis. Untuk jantung lemah diresepkan lada. 

Ditulis juga di situ bahwa uskup tinggi York, kerap memberikan rempah-rempah untuk penderita sariawan, terutama lada. 

AWAL abad V, menjelang keruntuhan kekaisaran Romawi Barat ditemukan sebuah dokumen penting; manfaat dan rempah-rempah untuk pengobatan. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News