Segala Penyakit Rempah Obatnya...Tak Percaya? Ini Sejarahnya

Segala Penyakit Rempah Obatnya...Tak Percaya? Ini Sejarahnya
Foto kayu manis ini dipajang di pameran Jalur Rempah, di Museum Nasional, Jakarta. Perhelatan ini digelar 18-25 Oktober 2015. Foto: Wenri Wanhar/JPNN.com.

Bagi masyarakat Romawi--sebelum agama Nasrani berkembang--rempah punya kedudukan penting untuk pewangi dupa penyembahan. 

Selain untuk dupa persembahan, rempah, dalam hal ini kayu manis juga digunakan untuk membakar mayat. 

Mencuplik Jack Turner, Singgih mengisahkan, pada 565, penyair Bizatium yang bernama Corippus  mencatat pembaluran kaisar Justinianus dengan balsam, dupa, madu, dan ratusan rempah. 

"Bahkan ada informasi yang menyatakan bahwa jasad Yesus dibungkus dengan linen dan diminyaki rempah sebagaimana tradisi Yahudi dalam penguburan. Dengan demikian ketika Romawi menempatkan Kristen sebagai agama negara, tradisi penggunaan rempah-rempah untuk alat-alat upacara kematian masih terus berlangsung," papar Singgih. (wow/jpnn)

AWAL abad V, menjelang keruntuhan kekaisaran Romawi Barat ditemukan sebuah dokumen penting; manfaat dan rempah-rempah untuk pengobatan. 


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News