Sejumlah Fakta Miris Akibat Harga Tiket Pesawat Mahal

Sejumlah Fakta Miris Akibat Harga Tiket Pesawat Mahal
Penumpang saat keluar dari terminal kedatangan Bandara Syamsudin Noor, Jumat (25/1). Foto: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN/JPNN.com

Senada dengan hal tersebut, Haryono, salah satu pengusaha travel agent, mengatakan penurunan penumpang akibat mahalnya tiket pesawat berdampak luas ke bisnis lain. Ia mengatakan bisnis hotel, restoran, toko souvenir, dan tur banyak menurun akibat sedikitnya kunjugan wisatawan. Pemilik Travel Haryono ini menyebutkan bisnis tersebut menurun hingga 20 sampai 30 persen.

Untuk itu ia berharap pemerintah dapat memperbaiki hal ini dengan mulai berkomunikasi kepada maskapai penerbangan. Meski demikian, ia mengaku pentingnya kenaikan harga maskapai untuk mempertahankan bisnis penerbangan sendiri.

“Saya sebagai pengusaha setuju harga tiket domestik naik, tapi yang wajar, maksimal 10 hingga 15 persen dan harus bertahap. Yang terjadi sekarang naik hampir 200 persen,” imbuhnya.

BACA JUGA: Soal Perhitungan Tarif Batas Atas Pesawat Jet, Menko Beri Target Kemenhub Besok

Di sisi lain, Menteri Perhubungan Budi Karya, saat usai melaksanakan rapat koordinasi angkutan lebaran di Grahadi Surabaya kemarin, ketika dimintai tanggapan terkait komitmen pemerintah untuk menurunkan tiket pesawat tidak mau berkomentar. Hanya diam saja lalu beranjak pergi.(car/ell)


Harga tiket pesawat yang semakin mahal memukul sejumlah sektor, tidak hanya pariwisata.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News