Sekali Waktu Bersama Menteri Pertanian Indonesia...
"Alhamdulillah hari ini. Ini adalah sejarah baru. Kita sudah tidak impor lagi jagung. Bahkan kita sudah ekspor. Tak ada lagi cerita impor. Aku sudah tutup kerannya. Saya gembok dan kuncinya saya buang ke laut," Amran berkelakar.
Menurut dia, dalam menuju ketahanan pangan Indonesia, capaiannya sudah luar biasa. Dan ini, tidak lepas dari peran Propinsi Gorontalo sebagai lumbung jagung untuk Indonesia.
"Ada beberapa daerah kami jadikan lumbung. NTT, NTB, Sulsel, Jawa Timur, Lampung. Ini lumbung jagung untuk Indonesia. Kita membangun berdasarkan keunggulan komporatif suatu daerah."
"Ini luar biasa," sambung dia. "Kalau ini bisa dikembangkan lagi di daerah-daerah lain, kami yakin bisa memenuhi kebutuhan negara tetangga."
Amran menceritakan, sebelumnya Indonesia impor 3.6 juta ton jagung dari negara Amerika dan Argentina, yang nilainya kurang lebih 12 triliun.
"Hari ini kita sudah tunjukkan pada dunia, bahwa kita bisa mengonsumsi jagung, memberi pakan pada ternak, dan seterusnya tanpa impor, bahkan ekspor. Ini sejarah baru," tandasnya.
"Satu tahun kita capai swasembada itu. Sangat spektakuler. Ini perintah bapak presiden. Tak boleh impor. Harus swasembada dan harus ekspor."
Dari gudang jagung, Menteri Pertanian Amran Sulaiman melaju ke Desa Toto Utara, Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo untuk menghadiri "pesta" panen padi.
GIGIH memperjuangkan ketahanan pangan nasional, Menteri Pertanian Amran Sulaiman dianugerahi gelar Bapak Petani Indonesia.
- Pupuk Indonesia Bersama BUMN Brunei Darussalam Dukung Ketahanan Pangan Regional ASEAN
- Main Bola Bareng Presiden Jokowi, Mentan Amran Cetak 2 Gol
- Sosialisasi Empat Pilar MPR, Fadel Muhammad Ajak Rakyat Indonesia untuk Terus Bersatu
- Sarasehan Kehumasan MPR, Fadel Muhammad Menyapa Rakyat Gorontalo di Momen Idulfitri
- Mentan Amran Serahkan Alsintan Senilai Rp 200 M Untuk Petani di Jatim
- Fadel Muhammad Berharap Tradisi Lebaran Ketupat di Gorontalo Dijaga Agar Jangan Punah