Sekali Waktu Bersama Menteri Pertanian Indonesia...

Sekali Waktu Bersama Menteri Pertanian Indonesia...
Menteri Pertanian Amran Sulaiman di gudang jagung Gorontalo, Senin, 30 Oktober 2017. Foto: Wenri Wanhar/JPNN

"Alhamdulillah hari ini. Ini adalah sejarah baru. Kita sudah tidak impor lagi jagung. Bahkan kita sudah ekspor. Tak ada lagi cerita impor. Aku sudah tutup kerannya. Saya gembok dan kuncinya saya buang ke laut," Amran berkelakar.

Menurut dia, dalam menuju ketahanan pangan Indonesia, capaiannya sudah luar biasa. Dan ini, tidak lepas dari peran Propinsi Gorontalo sebagai lumbung jagung untuk Indonesia.

"Ada beberapa daerah kami jadikan lumbung. NTT, NTB, Sulsel, Jawa Timur, Lampung. Ini lumbung jagung untuk Indonesia. Kita membangun berdasarkan keunggulan komporatif suatu daerah."

"Ini luar biasa," sambung dia. "Kalau ini bisa dikembangkan lagi di daerah-daerah lain, kami yakin bisa memenuhi kebutuhan negara tetangga."

Amran menceritakan, sebelumnya Indonesia impor 3.6 juta ton jagung dari negara Amerika dan Argentina, yang nilainya kurang lebih 12 triliun.

"Hari ini kita sudah tunjukkan pada dunia, bahwa kita bisa mengonsumsi jagung, memberi pakan pada ternak, dan seterusnya tanpa impor, bahkan ekspor. Ini sejarah baru," tandasnya.

"Satu tahun kita capai swasembada itu. Sangat spektakuler. Ini perintah bapak presiden. Tak boleh impor. Harus swasembada dan harus ekspor."

Dari gudang jagung, Menteri Pertanian Amran Sulaiman melaju ke Desa Toto Utara, Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo untuk menghadiri "pesta" panen padi.

GIGIH memperjuangkan ketahanan pangan nasional, Menteri Pertanian Amran Sulaiman dianugerahi gelar Bapak Petani Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News