Selain Menteri Bidang Ekonomi, Dua Menteri Ini Layak Diganti

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia Agung Suprio Inded Arif menegaskan bahwa satu semester adalah usia yang cukup bagi Presiden Jokowi untuk melakukan reshuffe kabinet.
Baginya, kementerian yang berhubungan langsung dengan kesejahteraan rakyatlah yang paling utama harus didaur ulang.
"Kita lihat saja, sekarang rakyat makin susah untuk memenuhi kebutuhan hidup. Semua harga barang pada naik," tegasnya, kemarin.
Selain itu, Jokowi juga perlu untuk mengganti kementerian yang telah membuat jalannya hukum di negeri ini menjadi carut marut, yakni Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno yang tidak mampu berkoordinasi dan bersinergi dengan Seskab Andi Widjojanto.
Sebab, selama ini kedua orang tersebut terkesan membiarkan konflik KPK dan Polri berlarut-larut. Sehingga tak jarang justru presiden Joko Widodo lah yang melakukan tindakan untuk menengahi.
"Bayangkan sekelas Presiden sampai turun tangan untuk menyelesaikan konflik KPK dan Polri. Lalu yang menjadi pertanyaan, Menkopolhukam dan Seskab kemana?" kata Agung.
"Layak kok mereka (Tedjo dan Andi) dievaluasi. Biar ini fair, dan masyarakat perlu tahu," ujarnya menambahkan. (dil)
JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia Agung Suprio Inded Arif menegaskan bahwa satu semester adalah usia yang cukup bagi Presiden
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Masukan Buat Prabowo dari Innovation Summit Southeast Asia 2025
- B2W Capai 80 Persen Target Kuartal I 2025, Siapkan Revitalisasi 15 Korwil se-Indonesia
- Hasan Nasbi Mengaku Hubungannya dengan Presiden Prabowo, Mensesneg, dan Teddy Sangat Baik
- Usulan Kubu Tom Lembong, Hadirkan Moeldoko dan Eks Mendag di Persidangan!
- HNW Dukung Rencana Prabowo Ingin Biaya Haji Indonesia Lebih Murah Dari Malaysia
- KSST Klaim KPK Naikkan Status Hukum Dugaan Korupsi Lelang Saham PT GBU