Selamatkan Pengungsi Rohingya di Laut, Warga Aceh Kebanjiran Pujian

Selamatkan Pengungsi Rohingya di Laut, Warga Aceh Kebanjiran Pujian
Local fisherman help ethnic-Rohingya people as they arrive on Lancok Beach, North Aceh, Indonesia, Thursday, June 25, 2020. Foto: ABC Indonesia

"Negara-negara anggota ASEAN harus menerima para pengungsi Rphingya dan bukannya menolak sehingga mereka menjadi terombang-ambing di tengah laut," kata koalisi tersebut.

Namun dalam Pertemuan ke-36 ASEAN yang digelar secara online pekan lalu, masalah pengungsi Rohingya tidak menjadi pembahasan utama karena negara-negara ini fokus pada pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19.

PM Malaysia, Muhyiddin Yassin dalam kesempatan itu menyatakan, "kami tak bisa lagi menampung pengungsi tambahan karena sumberdaya dan kemampuan kami sudah terkuras oleh pandemi COVID-19".

"Malaysia secara tidak adil diminta untuk berbuat lebih banyak untuk menampung para pengungsi yang datang," ujarnya.

Selamatkan Pengungsi Rohingya di Laut, Warga Aceh Kebanjiran Pujian Photo: Rakyat Aceh terikat pada hukum adat yang mewajibkan mereka untuk menolong siapa pun yang mengalami kesulitan di lautan. (Kiriman: Yayasan Geutanyo)

 

Sejak beberapa bulan terakhir, PBB telah memperingatkan Asia Tenggara akan menghadapi terulangnya krisis Laut Andaman tahun 2015, ketika ribuan orang Rohingya terombang-ambing di laut akibat penolakan sejumlah negara.

Akibatnya, sekitar 370 orang tewas saat itu.

Pandemi COVID-19 kini memperburuk kondisi di tempat pengungsian terbesar di dunia di Cox's Bazar, Bangladesh, mendorong banyak penghuninya mencari suaka ke tempat lain.

Warga Desa Lancok berhasil menolong sekitar 100 pengungsi Rohingya yang terombang-ambing di atas perahu mereka di perairan Aceh Utara pekan lalu

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News