Semangat AA
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
jpnn.com - Kalau berbicara mengenai AA sebaiknya berhati-hati, karena sekarang lagi ada yang sensi dan mengancam akan lebih gila lagi dari sebelumnya. Namun, AA yang ini tidak ada hubungan dengan AA yang itu.
AA yang ini adalah ‘’Asia Afrika’’, tepatnya Konferensi Asia-Afrika, the one and only, satu-satunya yang pernah dilakukan di Bandung 18 April 1955.
Sejarah biasanya berulang, tetapi kali ini sejarah konferensi AA tidak pernah terulang.
Meski demikian, sejarah ini ditorehkan dengan tinta emas untuk menghormati peran Indonesia yang sangat penting dalam konstelasi geopolitik internasional.
Ketika itu sedang menghadapi krisis bipolar, perang dingin antara blok kapitalis Amerika vs blok komunis Uni Soviet, dan Indonesia tampil ke permukaan memberi gerakan alternatif.
Setelah Perang Dunia Kedua berakhir, negara-negara pemenang berebut ghanimah atau harta rampasan, memperebutkan negara-negara lain untuk masuk ke dalam blok para pemenang.
Amerika membuat blok dengan menguasai negara-negara di Eropa Barat plus beberapa negara berbahasa Inggris.
Uni Soviet membuat blok dengan menguasai negara-negara di Eropa Timur.
Bagi Bung Karno, kekuatan sebuah negara akan terlihat dari kekuatan tiga unsur, yaitu kekuatan militer, kekuatan ekonomi, dan kekuatan olahraga.
- Resmi! Tetangga Amerika Serikat Ini Akui Kedaulatan Negara Palestina
- Sebut BI Fast Punya Kelemahan, Deni Daruri Sarankan Belajar dari AS
- China Menilai Amerika Serikat Munafik, Sorot Bantuan untuk Ukraina
- DBL Camp 2024 Hadir di Jakarta, Ratusan Pelajar Berebut 12 Tiket ke Amerika Serikat
- Belanja Militer Dunia Nyaris Tembus Rp 40 Kuadriliun, 3 Negara Ini Paling Boros
- Kecewa Berat, Palestina Tinjau Ulang Hubungan dengan Amerika Serikat