Semoga Hati Nurani Bu Risma Tergerak Berjuang Memperpanjang Bantuan Sosial Tunai

Semoga Hati Nurani Bu Risma Tergerak Berjuang Memperpanjang Bantuan Sosial Tunai
Wakil Ketua MPR RI Dr. H. M. Hidayat Nur Wahid, MA. Foto: Humas MPR RI.

Apalagi, berdasar data Badan Pusat Statitisk (BPS) pada Februari 2021, jumlah warga miskin di Indonesia sudah bertambah 2,6 juta jiwa.

Wakil ketua Majelis Syura PKS ini mengingatkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Kuartal 1-2021 berdasarkan keterangan Kemenko Perekonomian masih di kisaran minus 0,3 persen-0,5 persen. Padahal, dalam periode tersebut program BST masih dijalankan.

Artinya, lanjut HNW, jika program tersebut dihentikan, maka sektor konsumsi yang menyumbang 57 persen product domestic bruto (PDB) akan makin sulit bangkit, sehingga berpotensi menahan pertumbuhan ekonomi di kuartal-kuartal berikutnya.

Menurut sosok yang karib disapa HNW itu, anggaran yang dibutuhkan untuk memperpanjang BST hingga akhir tahun hanyalah Rp 24 triliun.

Jumlah ini tentu relatif kecil dibandingkan total anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang hampir Rp 700 triliun.

Oleh karena itu, lanjut dia, semestinya program BST bisa dilanjutkan dengan skema bagian dari program PEN.

Sebab, manfaat program BST terbukti efektif menggerakkan ekonomi rakyat terdampak Covid-19, dan berkontribusi mencegah peningkatan kemiskinan dan kesenjangan akibat corona.

“Jadi, dari sisi mikro (kondisi masyarakat) dan makro (perekonomian RI) bantuan sosial tunai masih sangat penting untuk dilanjutkan. Saya menerima banyak aspirasi dari warga, mereka menolak pencabutan bantuan sosial tunai itu,” kata Hidayat.

HNW meminta Mensos Tri Rismaharini alias Bu Risma tergerak hati nuraninya untuk memperjuangkan perpanjangan bantuan sosial tunai (BST) yang akan berakhir April 2021. Menurut HNW, kesempatan memperpanjang BST terbuka lebar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News