Seni, Kerajinan, dan Keterlibatan Masyarakat: Sukses Solo Art Market di Era Gibran

Oleh: Ibnu Katsir Ikhtiyanto

Seni, Kerajinan, dan Keterlibatan Masyarakat: Sukses Solo Art Market di Era Gibran
Wali Koto Solo sekaligus kader PDI Perjuangan Gibran Rakabuming Raka. ANTARA/Aris Wasita

Dari perspektif pemasaran, Teori Pemasaran Kreatif (Fillis & McAuley, 2005) menjadi relevan.

Solo Art Market bukan hanya menawarkan produk unik, tetapi juga menciptakan pengalaman yang menarik bagi pengunjung, meningkatkan minat dan penjualan produk UMKM.

Dampak kegiatan Solo Art Market pada ekonomi UMKM sangat signifikan. Pertama-tama, platform ini memberikan akses yang lebih besar bagi pengrajin dan seniman lokal untuk menjangkau pasar yang sebelumnya sulit diakses.

Hal ini meningkatkan penjualan dan pendapatan mereka secara langsung. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi penggerak penciptaan lapangan kerja lokal yang berkontribusi pada mengurangi tingkat pengangguran.

Tidak hanya itu, Solo Art Market juga memainkan peran penting dalam mempertahankan kekayaan budaya dan kerajinan tradisional.

Di tengah globalisasi yang mengancam keberlangsungan kerajinan tradisional, kegiatan ini berperan sebagai penjaga keaslian dan keberlangsungan budaya lokal yang berharga.

Pemerintah Solo tidak hanya menyelenggarakan Solo Art Market sebagai wadah pameran, tetapi juga memberikan pendampingan dan bantuan kepada pelaku UMKM dalam mengelola bisnis mereka.

Pelatihan, konsultasi, dan bimbingan yang diberikan membantu pengrajin dan seniman dalam mengelola usaha mereka dengan lebih baik, termasuk manajemen keuangan dan pemasaran.

Melalui kegiatan yang dikenal sebagai Solo Art Market, visi Gibran dalam memajukan ekonomi lokal dengan memanfaatkan potensi kreatif menjadi sebuah kenyataan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News