Sepakat Pangkas Proyeksi Cost Recovery
Anggota Badan Anggaran DPR Satya W. Yudha mengakui, pemangkasan cost recovery menjadi hanya USD 16 miliar sebenarnya memang tidak memiliki landasan yang kuat. Namun demikian, dia meminta pemerintah memahami keinginan DPR untuk menekan biaya sehingga ruang fiskal yang tersedia menjadi lebih luas.
"Jadi, itu tugas pemerintah nanti bagaimana bisa menggenjot lifting minyak, tetapi harus efisien," ujar legislator Fraksi Partai Golkar tersebut.
Sementara itu, naiknya target lifting minyak dan pemangkasan cost recovery berimbas pada naiknya proyeksi penerimaan negara dari sektor migas. Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Andin Hadiyanto mengungkapkan, dengan perubahan beberapa asumsi sektor migas, pemerintah menaikkan target penerimaan sektor migas dari awalnya Rp 303 triliun menjadi Rp 326,96 triliun.
"Kenaikan penerimaan ini diharapkan bisa memperluas ruang fiskal bagi pemerintahan mendatang," ujarnya. (owi/c10/sof)
JAKARTA - Pemerintah dan DPR memangkas proyeksi cost recovery (biaya ditanggung pemerintah) minyak dan gas (migas). Target penerimaan di sektor sumber
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kunker ke NTB, Presiden Jokowi & Mentan Amran Bersepeda di Lombok
- Thailand Akan Gelar Pameran Dagang Produk Listrik dan Elektronik Terbesar, Simak Nih
- MS GLOW Merilis Produk Wewangian, Cocok untuk Masyarakat Modern
- Ekspansi Mie Mapan Asal Surabaya Kian Masif di Jakarta
- PNM Mekaar Bikin UMKM Aneka Minuman di Kupang Makin Moncer
- Waspada, Penipuan atas Nama Bukalapak, Konsumen Jangan Sampai Terkecoh