Sepanjang TNI-Polri Solid, Mimpi Saja Melengserkan Jokowi

Sepanjang TNI-Polri Solid, Mimpi Saja Melengserkan Jokowi
Ilustrasi - Massa yang tergabung dalam BEM SI berunjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (16/10). Mereka akan menggelar aksi demo 11 April 2022. Foto: Ricardo/JPNN/com

jpnn.com, JAKARTA - Politikus Gerindra Arief Poyuono mengingatkan pemerintah tidak menganggap enteng aksi demo mahasiswa 11 April 2022 pada Senin besok.

Menurut Arief, aksi demo mahasiswa itu perlu diwaspadai karena bisa memicu terjadinya gelombang protes yang lebih luas dari masyarakat terhadap kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Situasi nasional memungkinkan terjadi people power untuk menggalang, menurunkan Pak Jokowi dengan persoalan harga sembako yang naik tinggi, PHK di mana-mana, usaha kecil pada bangkrut, BBM dan LPG mahal," kata Arief Poyuono melalui layanan pesan kepada JPNN.com, Minggu (10/4).

Politikus sekaligus aktivis buruh itu menilai situasinya akan berbahaya jika para demonstran sampai menduduki Gedung Parlemen di kawasan Senayan, Jakarta.

Menurut dia, partai politik (parpol) pendukung pemerintah di MPR-DPR juga akan sulit untuk loyal jika massa bisa menembus masuk ke gedung wakil rakyat itu.

"Jika aksi massa bisa tembus gedung DPR maka sangat mungkin peristiwa 98 terulang," ucapnya.

Arief meyakini upaya melengserkan Jokowi tidak akan pernah terjadi selama TNI-Polri solid mendukung dan berada di belakang Presiden Ketujuh RI itu.

"Mimpi saja untuk melengserkan Jokowi," ujar mantan wakil ketua umum Partai Gerindra itu.

Politikus Gerindra Arief Poyuono menyebut upaya melengserkan Jokowi tidak akan pernah terjadi sepanjang TNI-Polri solid dan berada di belakang Presiden.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News