Serangan Israel Menghancurkan Gaza, Ribuan Orang Mengungsi Jalan Kaki

Salah satu putranya, Mahmoud, mengatakan anak-anaknya kesulitan tidur di tengah penembakan yang tidak berhenti.
Selama jeda pengeboman, anak-anak hanya bisa mencoba duduk dengan tenang, saling berpelukan.
Suara ledakan pun tak jauh dari tempat tinggal mereka.
Perempuan berusia 47 tahun itu menyeka air mata dengan hijabnya sambil memasak sedikit makanan yang tersisa di kompor gas.
Persediaan makanan mereka akan habis hari Jumat ini.
"Kami menjaga diri kami semaksimal mungkin. Kami makan dan minum apa yang kami punya," kata Hana'.
"Setelah itu, kecuali ada bantuan, seseorang yang bisa membantu, kondisi kami akan jauh lebih buruk."
Meskipun masyarakat di sini terbiasa dengan kondisi tak menentu, eskalasi konflik baru-baru ini jadi yang terburuk dalam beberapa dekade dan cukup mengejutkan.
Ketika serangan udara Israel dimulai di dekat rumahnya, Hana' Nayem dan keluarganya memutuskan untuk melarikan diri dengan berjalan kaki
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- BSMI Peringatkan Dunia Internasional, Jalur Gaza Masih Belum Aman
- Hidayat Nur Wahid Serukan Konsistensi Perjuangkan Palestina Merdeka di Milad ke-23 PKS