Serangan ke Mapolda Riau Dipimpin oleh Pak Ngah

Serangan ke Mapolda Riau Dipimpin oleh Pak Ngah
Suasana pengepungan di sekitar Mapolda Riau saat beredar informasi ada pelaku penyerangan mencoba kabur, Rabu (16/5). Foto: Fopin A Sinaga/Riaupos.co

jpnn.com, PEKANBARU - Empat terduga teroris yang menyerang Mapolda Riau, Rabu (16/5) pagi kemarin, mampus dilumpuhkan petugas. Satu di antara mereka, disebut sebagai pimpinan penyerangan, sekaligus pemimpin suatu kelompok suatu jaringan radikal.

Pria yang dimaksud adalah Mur Salim alias Pak Ngah (48) warga Kota Dumai. Sementara tiga lainnya adalah Adi Sugiyanto (26) warga Jalan Raya Dumai Sei Pakning, Suwardi (29) warga Kelurahan Gaung, Sungai Sembilan; serta Pogang (45), warga Kelurahan Bukit Timah.

"Pak Ngah disebutkan sebagai pimpinan," ungkap Kabid Humas Polda Riau, AKBP Sunarto, Kamis (17/5) petang.

Namun saat ditanyakan Pak Ngah pimpinan dari kelompok mana, Narto masih enggan untuk mengungkapkannya secara pasti. "Pimpinan kelompok mana masih pendalaman anggota, tapi ini terdeteksi dari kelompok pemanah," katanya.

Sementara itu, pascapenyerangan yang terjadi di Mapolda Riau, tim gabungan langsung melakukan penggeledahan di beberapa lokasi di Kota Dumai, yang diduga sebagai kediaman dari para terduga teroris yang tewas.

Dalam penggeledahan itu, personel dibagi dalam tiga tim. Tim pertama, melakukan penggeledahan di rumah Mur Salim atau Pak Ngah.

"Tim kedua melakukan penggeledahan di rumah Suwardi yang tewas kemarin dan tim ketiga melakukan penggalian di jaringan Mur Salim atau Pak Ngah," bebernya.

Hasilnya, delapan orang pun diamankan. Di antaranya yakni Harmidi (HAR) yang merupakan kakak Suwardi dan ibunya Nilam (NI). Lalu, Aan Santoso (AS), Dede Supriadi (DS), Syafrizal alias Ijal (SY/IJ).

Pak Ngah disebut sebagai pimpinan kelompok radikal. Biasanya mereka identik dengan senjata panah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News