Serbuan Monyet Ngeri! Ayolah Segera Panggil Para Pawang dari Suku Baduy

Serbuan Monyet Ngeri! Ayolah Segera Panggil Para Pawang dari Suku Baduy
Warga Gunturharjo, Kecamatan Paranggupito, Wonogiri, menunggui ladang mereka agar tidak dijarah monyet – monyet liar. Foto: IWAN KAWUL/RADAR SOLO

Untuk saat ini memang Dusun Guntur yang diincar. Sebab, jagung dan kacang tanah di sana sudah siap panen. Tapi, itu tidak berarti dusun atau bahkan desa-desa lain di Paranggupito bakal aman. Bulan depan bisa saja lahan mereka yang ganti diserang.

BACA JUGA: Monyet Ganas Berkeliaran, Incar Balita

Saat ini hanya wilayah Wonogiri di lereng Gunung Lawu yang tidak mengalami serangan monyet. Misalnya Kecamatan Jatipuro, Bulukerto, Puhpelem, dam Girimarto. Sebab, di kawasan-kawasan tersebut persediaan makanan di hutan masih banyak.

Di wilayah Paranggupito serangan monyet terakhir marak pada 2011. Ketika itu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri turut turun tangan dengan cara mengundang enam pawang monyet dari suku Baduy di Lebak, Banten.

Setidaknya hampir sebulan keenam pawang bekerja menangkap monyet-monyet tersebut. Hasilnya, serangan pun mereda. Sampai kemudian mulai muncul lagi pada 2017.

Kami terus berjalan. Kali ini melintasi jalan setapak yang sedikit menanjak. Di sisi kanan tampak tanaman jagung yang masih muda. Di sela-selanya tumbuh subur ketela rambat.

Tepat setelah menuruni bukit kecil, dua petani tampak duduk di pinggiran jalan setapak, di samping ladang jagung. Mereka berjaga-jaga. Dari kejauhan terlihat tiga ekor anjing yang seperti curiga dengan kedatangan kami.

”Kalau mengusir pertama dengan petasan atau kembang api. Memang kelompok monyetnya pergi, tapi ya pergi ke lahan lain yang sedikit jauh,” terang Widhi.

Puluhan hektare lahan jagung siap panen ludes diserbu monyet liar, petani berharap Pemkab Wonogiri segera memanggil para pawang dari suku Baduy.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News