Seribu Lilin di Bundaran HI untuk Kenang Chavez

Seribu Lilin di Bundaran HI untuk Kenang Chavez
Seorang anak kecil memegang lilin di depan poster Presiden Venezuela Hugo Chavez yang dipajang di Bundaran HI, Jakarta, Rabu (6/4) malam. Foto: Ade Sinuadji/JPNN
Ia menekankan konsep Estado Docente yang artinya negara sebagai pendidik. Sekolah-sekolah didirikannya hingga ke pemukiman terpencil dan tempat suku-suku asli di pegunungan. Sekolah untuk masyarakat primitif pun digratiskan.

Pengkritik keras kebijakan Amerika Serikat ini melakukan program nasionalisasi dengan mendorong kontrol rakyat terhadap perusahaan swasta yang menguasai hajat hidup orang banyak. Itu dilakukannya untuk menopang seluruh program kerakyatan.

"Pemimpin kita sepatutnya mencontoh perjuangan Chavez yang melakukan nasionalisasi dan anti kapitalisme. Kita baru saja kehilangan orang yang menjadi teladan untuk rakyatnya," sambung Sultoni.

Aksi ini berlangsung sekitar 30 menit lamanya. Mereka, berganti-gantian berorasi. Sementara lilin juga dibagikan pada warga yang lewat. Aksi ini hanya dijaga oleh tiga polisi. (flo/jpnn)

JAKARTA - Sosok Presiden Venezuela Hugo Chavez ternyata juga melekat di hati rakyat Indonesia, terutama kaum buruh dan masyarakat menengah ke bawah.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News