Sering Konsumsi Junk Food Merusak Indra Penciuman

Sering Konsumsi Junk Food Merusak Indra Penciuman
Terlalu sering mengonsumsi junk food dapat merusak indra penciuman. Foto: Corbis

jpnn.com - JUNK food sering diidentikkan dengan makanan cepat saji. Makanan jenis ini umumnya dikonsumsi oleh masyarakat perkotaan yang memiliki waktu terbatas sehingga memilih untuk mengonsumsi makanan instan yang tidak perlu menunggu waktu lama untuk memakannya.

Junk food merupakan jenis makanan yang tidak disarankan untuk dikonsumsi terlalu sering karna makanan jenis ini memiliki kandungan nilai gizi yang minim namun mengandung kalori, lemak, serta gula yang cukup tinggi

Junk food sendiri seperti telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat perkotaan yang sangat sibuk dengan aktivitas pekerjaan. Makanan yang termasuk junk food seperti hamburger, hot dog, french fries, minuman bersoda, permen serta berbagai jenis kue yang menggunakan pemanis buatan.

Terlalu sering mengonsumi junk food bisa berakibat kurang baik bagi kesehatan Anda. Sebuah studi baru menunjukkan bahwa jika Anda terlalu sering mengkonsumsi junk food maka hal itu dapat merusak indra penciuman Anda.

Para peneliti dari Florida State University menemukan hubungan antara diet tinggi lemak dan perubahan struktural dan fungsional utama dalam sistem hidung. Percobaan dilakukan pada tikus, dimana setelah tikus diberi diet tinggi lemak kurang, maka mereka hanya mampu mengenali bau sebesar 50 persen.

"Tikus yang terkena diet tinggi lemak hanya memiliki 50 persen dari neuron yang dapat beroperasi untuk mengkodekan sinyal bau," kata peneliti Dr. Nicolas Thiebaud, seperti dilansir laman Daily Mail, Minggu (24/8).

Para peneliti saat ini akan mulai melihat apakah olahraga bisa memperlambat dampak diet tinggi lemak pada indra penciuman seseorang. Mereka juga akan menyelidiki apakah diet tinggi gula juga akan memiliki efek negatif yang sama.(fny/jpnn)


JUNK food sering diidentikkan dengan makanan cepat saji. Makanan jenis ini umumnya dikonsumsi oleh masyarakat perkotaan yang memiliki waktu terbatas


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News