Seruan Mabes Polri untuk Warga Papua Setelah Lukas Enembe Ditangkap KPK

jpnn.com, JAKARTA - Mabes Polri menyerukan agar masyarakat Papua dapat bersinergi menjaga situasi tetap kondusif di Bumi Cenderawasih setelah Gubernur Lukas Enembe ditangkap oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Jangan terhasut dengan adanya isu-isu kemerdekaan dari kelompok-kelompok yang ingin memecah belah persatuan di Tanah Papua," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di Jakarta, Rabu (11/1).
Jenderal bintang dua itu menyampaikan Polda Papua dan jajaran bakal tetap menjaga keamanan Bumi Cenderawasih.
Walakin ,situasi kamtibmas di Papua bisa stabil jika masyarakat bersinergi menghalau dan memilah kejadian, serta berita yang beredar pasca-penangkapan Gubernur Papua Lukas Enembe.
Irjen Dedi mengatakan Polri menggandeng tokoh adat, tokoh masyarakat, dan tokoh agama di Papua guna menciptakan situasi yang kondusif setelah penangkapan Lukas Enembe yang berstatus tersangka suap dan gratifikasi.
Menurut Dedi, pelibatan para tokoh Papua itu untuk memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat bahwa upaya penangkapan Lukas Enembe murni proses penegakan hukum yang sedang dilakukan KPK.
"Mari beri dukungan moril terhadap proses penegakan hukum yang sedang berjalan. Mari berhenti sebarkan hoaks. Kita bangun kerja sama, kita bangun komunikasi untuk membuat Papua ini menjadi lebih baik," ujar Dedi menyerukan.
Dedi juga menyebut Polda Papua pun memberikan imbauan dan penjelasan kepada keluarga Lukas Enembe untuk tidak membawa proses penegakan hukum ke isu lain yang membuat suasana di Papua menjadi tidak kondusif.
Begini seruan Mabes Polri disampaikan Irjen Dedi Prasetyo untuk masyarakat Papua setelah Gubernur Lukas Enembe ditangkap KPK.
- KPK Periksa Rafael Alun, Istri, dan Putrinya terkait Harta Kekayaan
- ART Minta Mendagri Tegur Pejabat Daerah yang Dinilai Hedonis Begini
- Usut Kasus Tanah Pulogebang, KPK Panggil Eks Anggota DPRD DKI Jakarta
- Usut Kasus Korupsi Pengadaan Tanah era Anies, KPK Panggil Politikus NasDem
- 5 Berita Terpopuler: Seleksi PPPK 2023 Pakai Aturan Lama, 1 Juta Guru Punya Peluang? Ternyata Ini Alasannya
- Lukas Enembe Mogok Minum Obat 2 Hari, KPK Bilang Begini