Shalat Tak Pakai Jubah, Santri Dihajar Ustadz

Shalat Tak Pakai Jubah, Santri Dihajar Ustadz
Shalat Tak Pakai Jubah, Santri Dihajar Ustadz
LHOKSEUMAWE- Hanya karena tak pakai jubah ketika menunaikan shalat Maghrib, Ariga Nurhadi (16)  jadi korban kekerasan ustadz. Perilaku bar-bar guru mengaji tersebut dialami korban saat berada di Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Dayah Moderen Ulumuddin, Utuen Kot Cunda, kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe.

Ia pun kini terpaksa dirawat di Rumah Sakit PMI Lhokseumawe, setelah mengalami gangguan  esehatan di bagian rahang, kepala dan pendengaran. Pelaku menghajar dan menampar korban pada Jumat (23/9) malam sekitar pukul 19.00 WIB.

Keterangan Ariga kepada Metro Aceh (Grup JPNN) kemarin, bahwa dirinya dan sepuluh santri lain dihukum berdiri oleh Muhammad. Ustadz tersebut beralasan mereka tidak menggunakan jubah saat shalat Magrib, seperti yang diatur dalam pesantren. Satu-persatu santri diintrogasi namun hanya Ariga yang ditampar sebanyak dua kali, oleh pelaku yang juga anak dari pimpinan pesantren tersebut. Pasca kejadian kemarin, abg tersebut mengaku rahangnya sakit saat digerakkan, bahkan makan saja pun susah.

“Saya ditampar dua kali di bagian pipi kiri, setelah mengaku jubah kotor dan telah diserahkan ke keluarga untuk dicuci. Sementara yang lain tidak mengalami, bahkan dicubit bagian dada oleh Ustadz Muhammad,” ujar Ariga usai melaksanakan Shalat Zuhur di ranjang tempat ia dirawat.

LHOKSEUMAWE- Hanya karena tak pakai jubah ketika menunaikan shalat Maghrib, Ariga Nurhadi (16)  jadi korban kekerasan ustadz. Perilaku bar-bar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News