Siang Malam Petugas Berjuang Menggiring Gajah Kembali ke Habitat di TN Bukit Barisan Selatan

Siang Malam Petugas Berjuang Menggiring Gajah Kembali ke Habitat di TN Bukit Barisan Selatan
Kelompok gajah di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Foto: Humas KLHK

Dalam hal ini satu (1) unit GPS Collar disiapkan oleh Direktorat Kinservasi Keanekaragaman Hayati (KKH) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sedangkan untuk teknis pemasangan GPS Collar dipimpin oleh Ketua Forum Mahout, Nazarudin dibantu oleh personil yang berasal dari Balai TN Way Kambas, BKSDA Bengkulu dan Balai Besar TN Bukit Barisan Selatan.

Siang Malam Petugas Berjuang Menggiring Gajah Kembali ke Habitat di TN Bukit Barisan Selatan

Petugas berupaya memulangkan gajah kembali ke habitat. 

Sementara itu, Direktur KKH, KLHK, Indra Exploitasia di Jakarta memberikan apresiasi kepada tim penanganan mitigasi konflik, terutama di tengah pandemi COVID-19, bekerja siang malam untuk melakukan penggiringan gajah menuju habitat yang aman.

Indra melanjutkan mitigasi konflik merupakan program penyelamatan satwa. Pada saat proses penyelamatan satwa, yang pertama menjadi prioritas adalah keselamatan manusia pada saat terjadi interaksi antara satwa dan manusia.

Selanjutnya, menurut Indra adalah upaya atas keselamatan satwa itu sendiri. Interaksi ini tentunya harus dapat dipastikan tidak terulang lagi.

"Untuk itu perlu komitmen para pihak dalam berkehidupan secara harmoni dengan alam beserta isinya. Keseimbangan bisa terjadi apabila ruang hidup satwa juga menjadi atensi para pihak," jelas Indra.

Satwa Gajah (Elephas maximus sumatranus) merupakan satwa dilindungi berdasarkan Permen LHK nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang Daftar Tumbuhan dan Satwa Dilindungi dan masuk dalam IUCN Red List kategori Terancam Kritis (Critically Endangered).

Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan berupaya menyelamatkan gajah dari konflik dengan manusia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News