Sikap Politik Rektor UMJ: Asalkan Bukan Gibran

Sikap Politik Rektor UMJ: Asalkan Bukan Gibran
Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Ma'mun Murod. Foto: Rah Mahatma Sakti/JPNN.com

jpnn.com, TANGSEL - Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Ma'mun Murod mengapresiasi sikap PDI Perjuangan yang menjunjung konstitusi dengan tidak membiarkan Jokowi menjabat presiden tiga periode.

"Saya berikan apresiasi kepada Bu Mega (Megawati Soekarnoputri, red) yang menggawangi betul konstitusi. Kalau sikap PDIP tidak begitu, bisa jebol itu Jokowi menjabat presiden tiga periode meskipun melanggar konstitusi," kata Ma'mun Murod saat diskusi publik 'Catatn Awal Tahun Pemilu 2024: Penguatan atau Disrupsi Demokrasi yang digelar FISIP UMJ, Rabu (10/1).

Dia menegaskan sikap PDIP itulah yang membuat pembatasan kekuasaan masih terjaga.

Ma'mun Murod kemudian menyinggung pertemuannya dengan ketua umum PP Muhammadiyah untuk membahas kecurangan pemilu.

"Seharusnya partai-partai yang teriak-teriak untuk kecurangan pemilu, tetapi, kemudian tidak juga. Kenapa tidak teriak? Sederhana, karena semua partai pernah menjadi pelaku dari kecurangan pemilu, meskipun sekarang pilihan capresnya beda-beda," katanya.

Dia mengatakan sikap Muhammadiyah pun sama, saling memberikan dukungan kepada capres-capres.

Bahkan, kata Ma'mun sekarang ini ada prinsip mendukung yang dipastikan menang.

"Mau ngapain dukung yang kalah. Sekarang ini begitu, tidak di kalangan kampus, kiai, mahasiswa, di kalangan partai-partai politik. Bahkan, di sebagian kalangan Muhammadiyah berprinsip juga seperti itu, mendukung yang pasti, kira-kira nanti dapat menteri, komisaris, dan sebagainya. Kalau prinsip berpolitik sudah seperti ini semua, rusak Indonesia," kata Ma'mun Murod.

Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) memegang sikap politik kritis di Pilpres 2024 dengan tidak mendukung Cawapres Gibran.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News