Simon Sebut TNI Menghadapi 2 Tantangan

Simon Sebut TNI Menghadapi 2 Tantangan
Prajurit TNI. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat intelijen, pertahanan dan keamanan, Ngasiman Djoyonegoro, menyebutkan TNI di tahun-tahun mendatang menghadapi dua tantangan.

"Pertama, tantangan menghadapi ancaman cyberwar. Bayangkan, saat ini melalui digital profiling di media sosial, maka berbagai koordinasi dan komunikasi termasuk membangun opini, sentimen serta propaganda dapat dilakukan dengan mudah," kata Ngasiman dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Senin (7/10), menanggapi Peringatan HUT Ke-74 TNI pada 5 Oktober 2019.

Dikatakan, dengan teknik digital profiling, preferensi atau kecenderungan warganet pun dapat diketahui. Propaganda media sosial itulah yang menjadi cikal bakal kasus Arab Spring.

"Pengaruh teknologi yang awalnya untuk mencari sumber daya alam baru, berdiplomasi dan berdagang, sekarang bergeser ke penguasaan suatu bangsa terhadap bangsa lain. Tantangan TNI ke depan artinya makin berat," kata pria yang akrab disapa Simon ini.

Simon mengatakan, strategi perang pun sekarang ini berubah. Jika dulu dikenal dengan istilah hard power dan soft power. Namun di era revolusi industri 4.0 muncul istilah baru bernama smart power.

Menurutnya, smart power merupakan, trend strategi perang mutakhir yang sangat mematikan. Smart power itu strategi yang memadukan berbagai instrumen kekuasaan negara baik yang bersifat hard seperti diplomatik, ekonomi, militer, politik maupun yang berkarakteristik soft seperti legalitas, budaya, dan lainnya.

Tantangan TNI yang kedua, lanjut dia, membantu meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul sebagaimana menjadi prioritas pembangunan pemerintahan Jokowi periode kedua.

Apalagi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto baru saja mendapat gelar doktor honoris causa (HC) Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta. Gelar kehormatan diberikan dalam bidang manajemen sumber daya manusia (SDM).

Ngasiman Djoyonegoro mengatakan, ada dua tantangan yang dihadapi TNI yang akan menurutnya semakin berat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News