Sinetron Rusak Bahasa Anak

Sinetron Rusak Bahasa Anak
Sinetron Rusak Bahasa Anak
JAKARTA --Perkembangan industri film dan sinetron di Indonesia dinilai tidak lagi memperhatikan tata cara penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Koordinator Intern Pusat Bahasa Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), Yeyen Maryani menilai bahwa bahasa yang digunakan di dalam film dan sinetron dapat memberikan pengaruh negatif dalam perkembangan dan pembentukan karakter berbahasa pada anak-anak.

"Ini sangat berbahaya sekali. Anak-anak sebenarnya harus dibiasakan untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Namun, ternyata industri film dan sinetron kurang mendukung," ungkapnya ketika ditemui di Pusat Bahasa, Rawamangun, Jakarta, Rabu (20/10).

Yenny menjelaskan, masalah ini sebenarnya sudah dikomunikasikan dengan pihak lembaga sensor film dan juga para pelaku industri film dan sinetron. Bahkan, lanjut Yenny, di lembaga sensor film juga ada utusan dari pihak Pusat Bahasa yang bertugas untuk melakukan sensor bahasa. Tetapi dalam kenyataanya, pelaku industri film justru kerap kali menolak dan merasa keberatan jika pihaknya memotong adegan ataupun bahasa yang terdapat di salah satu film dengan alasan akan mempengaruhi isi cerita film tersebut.

"Ini yang sulit bagi kami untuk membiasakan masyarakat Indonesia menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar. Kami juga tidak berharap seluruh tayangan televisi menggunakan bahasa baku, tetapi setidaknya menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, itu saja. Namun sangat disayangkan jika pelaku industri film sendiri tidak mendukung hal ini," paparnya.

JAKARTA --Perkembangan industri film dan sinetron di Indonesia dinilai tidak lagi memperhatikan tata cara penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News