Sintren yang Mistis Makin Terlupakan
Minggu, 06 Agustus 2017 – 20:48 WIB
Setiap penari terkena lemparan maka sintren akan jatuh pingsan. Pada saat itulah pawang dengan menggunakan mantra-mantra tertentu kedua tangan penari sintren diasapi dengan kemenyan dan diteruskannya dengan mengusap wajah penari sintren dengan tujuan agar roh bidadari datang lagi sehingga penari sintren itu dapat melanjutkan menari lagi.
Kemudian, penonton yang melemparkan uang tersebut diperbolehkan untuk menari dengan sintren. Itulah pelaksanaan dari pertunjukan kesenian sintren.
Kesenian sintren pada awal perkembang dipentaskan bersamaan datangnya musim panen maupun acara sedekah bumi di suatu desa.(din/ela/zul/JPG)
Perkembangan teknologi membuat kesenian tradisional makin terpinggirkan. Bahkan, banyak jenis kesenian tradisional yang terlupakan.
Redaktur & Reporter : Antoni
BERITA TERKAIT
- Cerita Boah Sartika Pernah Kesurupan di Mobil Raditya Dika
- Sering Kesurupan, Boah Sartika: Keturunan dari Mamahku
- Peduli Kesenian Tradisional, Idris Sandiya Kampanye Kreatif Lewat Ondel-Ondel
- Siswa SMAN 2 Palembang Kesurupan Massal, Lihat Penampakannya
- Ganjar Milenial Adakan Pentas Jatilan Untuk Lestarikan Kesenian Tradisional Jawa
- Srikandi Ganjar Gandeng Slankers Cirebon Untuk Tampilkan Tari Topeng