Sipon

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Sipon
Kerabat melayat ke rumah istri aktivis HAM Widji Thukul, Dyah Sujirah alias Sipon, di Jagalan, Kecamatan Jebres, Surakarta, Jawa Tengah, Jumat (6/1/2023). (ANTARA/Aris Wasita)

Ketika penderitaan sudah makin memuncak dan gerakan menentang Orde Baru makin meluas, Wiji Thukul menghilang bersama beberapa aktivis gerakan.

Beda dengan para aktivis mahasiswa yang berpendidikan tinggi, Wiji Thukul hanya seorang penyair kampung yang kurus dan lusuh.

Akan tetapi, Wiji masuk dalam daftar ‘’orang-orang berbahaya’’ yang harus diringkus dan disingkirkan.

Maka, pada 10 Februari 1998 Wiji menghilang dari rumahnya.

Tidak ada seorang pun yang tahu ke mana dia pergi.

Belakangan diketahui bahwa Wiji menjadi korban penculikan dan penyekapan yang dilakukan terhadap para aktivis gerakan mahasiswa yang menentang Orde Baru.

Sebagian aktivis itu dibebaskan setelah disekap berbulan-bulan.

Sebagian lainnya, termasuk Wiji Thukul, dinyatakan hilang permanen.

Belakangan diketahui bahwa Wiji menjadi korban penculikan dan penyekapan yang dilakukan terhadap para aktivis gerakan mahasiswa yang menentang Orde Baru.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News