Catatan Ketua MPR RI
Sistem Ketatanegaraan Harus Segera Dibuat Adaptif dengan Perubahan Zaman

Sebab, berkat jaringan internet, setiap orang bisa terhubung dan menjangkau berbagai wilayah di dunia tanpa harus meninggalkan rumah.
Belum berhenti sampai di situ, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) hingga saat ini nyata-nyata telah mewujudnyatakan terbentuknya masyarakat tanpa sekat atau borderless society.
Perubahan tatanan yang berlangsung begitu cepat itu tak pelak menghadirkan banyak manfaat bagi kehidupan umat manusia.
Berkat kecepatan beradaptasi dengan semua perubahan itu, ragam manfaatnya pun sudah dialami dan dirasakan langsung oleh setiap orang pada berbagai aspek kehidupan.
Ketika masyarakat sudah beradaptasi dengan semua perubahan itu, bagaimana dengan aspek sistem ketatanegaraan Indonesia?
Sudah cukup efektifkah sistem ketatanegaraan beradaptasi percepatan globalisasi yang menyebabkan semakin menipisnya fungsi batas negara (border state)?
Inilah tantangan yang harus segera dijawab oleh semua elemen bangsa.
Sistem ketatanegaraan harus segera dibuat adaptif dengan perubahan zaman agar semakin memperkokoh pondasi NKRI, kuat menjaga dan merawat kelestarian Pancasila sebagai falsafah bangsa dan sumber hukum, serta menjaga dan merawat ketahanan nasional.
Percepatan globalisasi serta reduksi atas fungsi batas negara sudah pasti menghadirkan ekses.
Sistem ketatanegaraan yang belum efektif juga terbaca dari keberhasilan para penganut paham radikal menyusup ke dalam tubuh birokrasi negara dan daerah
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..
- Waka MPR Sebut Kehadiran Prabowo Saat May Day Wujud Komitmen Keberpihakan Kepada Buruh
- Lestari Moerdijat: Jadikan Momentum Hari Buruh untuk Mempercepat Lahirnya UU PPRT
- Atasi Darurat Sampah, Waka MPR Lestari Moerdijat Sebut Sejumlah Hal yang Harus Dilakukan
- Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno Siap Fasilitasi Pemda Atasi Masalah Sampah
- Tumbuh Berkelanjutan, Bank Raya Kembali Bukukan Kinerja Keuangan Positif