Soal DBD, DKI Kurang Tanggap

Soal DBD, DKI Kurang Tanggap
Soal DBD, DKI Kurang Tanggap
Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, Ahmad Harjadi, mengakui saat ini DBD ditemukan hampri di seluruh wilayah DKI Jakarta. Hal ini disebabkan pemahaman dan kepedulian masyarakat, terhadap upaya pencegahan penyakit DBD masih belum optimal.  “Upaya untuk pencegahan atau aspek preventif atas  penyakit DBD belum maksimal.  Belum semua masyarakat bergerak untuk pencegahan,” ungkap Harjadi.

Ia menjelaskan, di Provinsi DKI Jakarta, sejak bulan November 2004, Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Fauzi Bowo, telah mencanangkan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) setiap hari Jumat selama 30 menit. Kebijakan Pemprov DKI Jakarta dalam pengendalian DBD ini diprioritaskan pada upaya pencegahan dan partisipasi aktif masyarakat dalam bentuk self jumantik.

“Perlu saya tekankan, setiap warga DKI Jakarta adalah jumantik bagi dirinya sendiri, rumah tangga dan lingkungan sekitarnya,” kata Ahmad Harjadi.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dien Emmawati, mengakui Jakarta menjadi penyumbang kedua terbesar kasus demam berdarah dengue secara nasional. Untuk itu, Dien menilai sudah sepatutnya pemerintah bekerja sama dengan seluruh elemen masyarakat menggalakkan kampanye DBD. "Kami mengajak masyarakat untuk melakukan kampanye sadar dan peduli DBD," tandasnya. (wok)

JAKARTA - Dinas Kesehatan (dinkes) DKI Jakarta kembali mendapat sorotan tajam. Setelah gagal mencegah merebaknya kasus gizi buruk di ibu kota, kali


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News