Soal Ganjil-Genap, Gerindra Kritik Jokowi

Soal Ganjil-Genap, Gerindra Kritik Jokowi
Soal Ganjil-Genap, Gerindra Kritik Jokowi
“Apalagi Jakarta, yang belum memiliki transportasi massal yang baik dan terintegrasi. Negara lain yang transportasinya baik saja gagal kok. Makanya perlu kajian dan jangan gegabah, supaya kebijakan tidak mudah diciptakan dan mudah dihilangkan.

Dalam penerapan ganjil genap, ditegaskannya, jangan jadikan warga sebagai kelinci percobaan. Dengan mengatasnamakan trial and error, akhirnya kebijakan tersebut merugikan masyarakat. ’’Kasihan warga kalau dijadikan kelinci percobaan terus menerus,’’ tuturnya.

Seharusnya, lanjut Sanusi, Jokowi melihat draft kajian yang telah dilakukan Pemprov DKI dengan pakar transportasi Australia beberapa tahun lalu. Dalam kajian tersebut, untuk memecahkan masalah lalu lintas Jakarta dalam jangka pendek, diprioritaskan pembangunan bus Transjakarta.

Salah satunya adalah pengadaan 1.000 bus Transjakarta baru untuk meningkatkan performa kinerjanya. Sehingga dapat mengurangi gangguan lalu lintas dan meningkatkan kualitas layanan. ’’Hibah 1000 bus juga ada di draft itu dan menjadi salah satu rekomendasi. Tetapi di draf itu juga tertulis ganjil genap tidak layak diterapkan karena gagal di semua negara,” ungkapnya.

PARTAI Gerindra mulai berani melawan kebijakan yang dikeluarkan oleh Gubernur Jakarta  Joko Widodo (Jokowi). Melalui fraksinya di DPRD Gerindra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News