Soal Rencana IPO Subholding Pertamina, Sunarsip: Tidak ada yang Perlu Dikhawatirkan
jpnn.com, JAKARTA - Ekonom The Indonesia Economic Intelligence (IEI) Sunarsip menilai rencana initial public offering (IPO) subholding PT Pertamina bukanlah bentuk privatisasi BUMN.
Mengingat perusahaan yang masuk lantai bursa merupakan anak usaha dan bukan saham BUMN Pertamina.
"Tidak bisa disebut sebagai privatisasi BUMN dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan," ujar Sunarsip, Sabtu (15/8).
Menurut Sunarsip privatisasi adalah berkurangnya saham pemerintah di induk perusahaan, sedangkan dalam rencana IPO anak usaha atau subolding Pertamina ini, saham pemerintah di BUMN tersebut sama sekali tidak berkurang.
Rencana IPO subholding Pertamina, lanjutnya, sama seperti yang dilakukan beberapa BUMN di bidang konstruksi, ketika melepas saham anak perusahaan mereka di bursa saham.
Dalam hal ini, saham pemerintah di BUMN tersebut juga sama sekali tidak berkurang.
Karena itu, dia menegaskan tidak ada yang perlu dikhawatirkan, karena laporan keuangan anak perusahaan yang masuk lantai bursa tersebut, nantinya tetap akan dikonsolidasikan 100 persen ke dalam laporan keuangan Pertamina.
Termasuk, di dalamnya, adalah laporan kinerja, besarnya aset, utang, ekuitas, pendapatan, belanja, dan laba subholding tersebut.
Rencana IPO subholding Pertamina, sama seperti yang dilakukan beberapa BUMN di bidang konstruksi.
- Hannover Messe 2024, Dirut Pertamina Tegaskan Target 25 Persen Pemimpin Perempuan
- Pertamina Menjalin Kerja Sama dengan Polri untuk Publikasi dan Edukasi Masyarakat
- Sean Gelael Menang di FIA WEC 2024 Bukti Komitmen Pertamina Dukung Atlet Mendunia
- Pertamina Gandeng Perempuan Pelaku UMKM dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan
- Dirut Pertamina Paparkan Bisnis Terintegrasi yang Berkelanjutan di Hannover Messe 2024
- Satgas RAFI 2024 Resmi Ditutup, Pertamina Apresiasi Sinergi dari Semua Pihak