Soal Surat Permintaan Sumbangan Rp 800 Juta, Ngabalin Ungkap Sejumlah Kejanggalan
jpnn.com, JAKARTA - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin mengungkapkan sejumlah kejanggalan dalam surat yang mencatut nama dan jabatannya.
Dalam surat itu, Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis dimintai sumbangan senilai Rp 800 juta.
Hal itu diungkapkan Ngabalin saat menyambangi Bareskrim Polri pada Kamis (7/4).
Dia mengatakan, surat berkop dan berstempel KSP yang diterima wali kota Cirebon itu sangat janggal.
Ngabalin menjadikan surat yang janggal itu sebagai barang bukti saat melapor ke Bareskrim Polri.
Kejanggalan pertama, surat tersebut mengatasnamakan Ngabalin dan memakai tanda tangannya.
Pria kelahiran 25 Desember 1968 itu menyebutkan, si pencatut memang menggunakan tanda tangan bahasa Arab seperti dirinya.
"Tanda tangan saya memang huruf Arab, tetapi tidak begini. Orang ini pasti pintar bahasa Arab, bisa menulis bagus sekali," kata Ngabalin sebelum pelaporan.
Ali Mochtar Ngabalin mengungkapkan sejumlah kejanggalan dalam surat yang mencatut nama dan jabatannya untuk meminta sumbangan Rp 800 juta
- Bea Cukai dan Bareskrim Polri Berkolaborasi Gagalkan Peredaran Narkotika di 2 Daerah Ini
- Bea Cukai-Bareskrim Bongkar Pabrik Ekstasi di Sunter, 4 Tersangka Diringkus, 2 Masuk DPO
- Gerebek Clandestine Lab di Semarang, Bea Cukai-Bareskrim Polri Sita Sabu dan MDMA
- Penyelundupan Narkoba Jaringan Internasional Digagalkan, Bravo, Bea Cukai Soekarno-Hatta!
- Bareskrim Buru Satu Anggota PPLN Kuala Lumpur yang Kabur
- Bareskrim Polri Tolak Laporan TPDI, Petrus Selestinus: Aneh