Soroti Kesenjangan Pelatihan Vokasi dengan Kebutuhan Industri, Wapres Sampaikan Hal Ini

jpnn.com, JAKARTA PUSAT - Wakil Presiden, KH Ma'ruf Amin menyoroti kesenjangan pelatihan vokasi di Indonesia dengan kebutuhan industri.
Ma'ruf Amin menekankan beberapa poin perbaikan untuk menyinergikan pelatihan vokasi dengan kebutuhan industri.
Menurutnya, untuk menciptakan tenaga kerja yang produktif diperlukan penguatan kebijakan tentang revitalisasi dan akselerasi pelatihan vokasi.
"Perencanaan revitalisasi perlu terus disinergikan dengan pelatihan vokasi, sehingga terus relevan," kata pria 80 tahun itu dalam Festival Pelatihan Vokasi dan Job Fair Nasional 2023, Jumat (27/10).
Poin lainnya, yakni memprioritaskan kebijakan untuk mendorong fasilitasi pencarian kerja secara cepat dan sesuai dengan kebutuhan pemberi kerja.
Melakukan penguatan dan transformasi untuk peningkatan keterampilan tenaga kerja serta pemberian pelatihan kembali.
"Memastikan tenaga kerja memiliki keahlian yang dibutuhkan sesuatu tuntutan perkerjaan," tuturnya.
Selain itu, adanya akselerasi pelatihan vokasi secara konsisten, untuk mendapatkan tenaga kerja yang bisa diserap pasar kerja.
Menyoroti kesenjangan pelatihan vokasi dengan kebutuhan industri, Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menyampaikan hal ini.
- Program Keberlanjutan SIG Menyerap 20 Ribu Tenaga Kerja
- Kemenaker Targetkan 50 Ribu Calon Pekerja Ikut Program Magang Nasional
- Permintaan Kerja dari Luar Negeri Capai 1,7 Juta, RI Baru Bisa Serap Sebegini
- Buruh Jogja Gelar Aksi Besar-besar Peringati May Day, Ini Tuntutannya
- Program Prabowo Disebut Bisa Ubah Nasib Rakyat, 8 Juta Lapangan Kerja Bakal Tercipta
- Bocoran Tes Lanjutan Buat yang Mengincar Posisi di PalmCo