Soroti Rendahnya Capaian Imunisasi Rutin, Begini Saran Komisi IX DPR untuk Kemenkes

Soroti Rendahnya Capaian Imunisasi Rutin, Begini Saran Komisi IX DPR untuk Kemenkes
Wakil Ketua Komisi IX DPR Ansory Siregar. Foto: Antara

Sebelumnya, Plt Dirjen Pencegahan, Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu menyampaikan penyebab rendahnya cakupan imunisasi rutin pada anak terjadi karena sejumlah kendala, seperti masalah administrasi pengadaan vaksin, biaya distribusi dan penyimpanan vaksin.

Imunisasi dimaksud, yaitu imunisasi mulai anak usia 12-23 bulan dari target 78,0 persen hingga Oktober, tetapi baru mencapai 56,5 persen.

Untuk campak rubella di bawah 2 tahun juga masih sangat jauh dari target, yakni baru mencapai 40,9 persen.

Dirjen Maxi juga mengungkapkan kendala lainnya yaitu distribusi ke kabupaten atau kota terkait pembiayaan.

Sebab, ada daerah yang tidak mengalokasikan anggarannya dan kendala gudang penyimpanan vaksin penuh karena bersamaan dengan vaksin Covid-19.

Rapat kerja Komisi IX DPR itu juga dihadiri pengurus Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), dan Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia (HOGI). (mrk/jpnn)

Komisi IX DPR menyampaikan sejumlah saran menyikapi kendala yang dihadapi Kemenkes hingga menyebabkan rendahnya cakupan imunisasi rutin


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News